"Sudahlah. Aku hanya sedang merasa jenuh dengan keadaan. Jenuh dengan semua hal yang aku temukan. Kamu tidak perlu berlebihan," jawabku.
"Maaf. Tapi, kamu memang terlihat semakin buruk saja sejak beberapa bulan terakhir ini. Aku merasa kasihan sekali melihatmu."
Aku tidak menanggapi kalimat terakhir Sonia. Dia memang sering datang duduk menemuiku setiap kali aku duduk di kedai kopi cepat saji ini saat berkunjung. Setiap kali selesai jam kerjanya, setelah mengganti pakaian di ruang pegawai, dia akan duduk layaknya penggunjung yang lain bersamaku. Kami bahkan berbicara banyak hal. Sebelum hari ini, sebelum berada pada titik rasa lelah, bosan, dan entah apa ini. Sonia adalah teman berbicara yang membuatku selalu merasa nyaman. Walau beberapa hal kadang sering kami perdebatkan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください