webnovel

Something [COMPLETED] #1 SOME SERIES

Saat semua hanya tentang kamu... . . . . . . ( #1 : Keanu Aliendra) Saat seorang ketua OSIS bernama ARSENA BELLATRIX harus rela menjadi tukang ojek pribadi, karena ucapan bodohnya saat mereka telat masuk sekolah bersama KEANU ALIENDRA, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Pangeran Troublemaker-nya SMA Pelita Nusa. Lalu bagaimana cerita mereka berlanjut?? Apakah status mereka akan berdua atau hanya stuck ditempat??

anind26 · 若者
レビュー数が足りません
35 Chs

Part 7

*****

"Tuh.. gebetan lo dateng.."

Sena yang sedang menikmati soto yang ada dihadapannya hanya melirik sekilas dan menyantap sotonya yang sudah ditambahinya dengan 5 sendok sambal.

"Gue kirain dia bakal duduk kesini.. Ternyata masih tetep di tempat biasanya.."

Fita sedikit kecewa, karena dia tidak jadi berdekatan dengan Para Pangeran disekolah mereka. Keanu dan gerombolannya itu bisa dikatakan sebagai deretan pangeran SMA Pelita Nusa mereka dengan segala pesona yang mereka miliki, termasuk kebandelan mereka yang membuat pusing guru BK mereka.

"Belum selesai juga makan batagornya??"

"Hehehe.. Sorry, Sena.. Tubuh ini terlalu fokus dengan para pangeran yang ada dikantin.."

Sena mendengus saja dan beralih ke es jeruknya yang masih tersisa digelas.

Keanu Aliendra : Jajan apa??

Keanu Aliendra : Bekal yang gue kasih ngga dimakan??

Sekarang Sena memilih untuk melihat Keanu dan melihatnya sedang bercanda riang dengan teman-teman sengkleknya. Sambil terus menghadap kearah Keanu duduk, dia mengetikkan chat balasan.

Sena Bellatrix : Gue terlalu laper habis praktikum Kimia..

Sena mengibas-ibaskan kotak makan yang sudah kosong tersebut saat Keanu melihat kearahnya. Ada segurat senyum yang tertangkap oleh Sena dari wajah Keanu dan itu membuatnya juga ikut tersenyum.

Fita yang melihat hal itu, berdecak sebal saat Sena dan Keanu malah berkomunikasi secara telepati, dimana hanya mereka yang tahu. Seakan dunia hanya ada mereka berdua.

"Mendingan ngomong langsung kek.. Jaraknya deket gitu kog.."

"Maksudnya??"

"Yah, pake acara sok lemot.. Kalian jangan ngedrama didepan orang jomblo deh.. Kasian mereka yang liat, termasuk gue.."

Jawab Fita sambil menikmati es tehnya yang masih setengah. Kecepatan makan dari Fita memang seperti putri solo, padahal dia sendiri tidak ada turunan darah sedikitpun dari sana.

"Uhuukk Uhhuuukkk.."

Fita saat itu juga tersedak dengan es-nya ketika melihat seseorang yang ada dibelakang Sena sekarang.

"Wajah gue nyeremin ya sampe lo keselek kaya gitu??"

Celetuk Keanu dilengkapi dengan cengirannya yang membuat Sena langsung menoleh kebelakang yang dibalas dengan senyum diabetes ala Keanu. Sena hanya mengikuti pergerakan Keanu yang memilih duduk disampingnya. Dia pun langsung melihat sekelilingnya dan ternyata semua mata sudah tertuju di tempat duduknya sekarang.

Perasaan pas gue jadi Ketua OSIS.. Bahkan sampe sekarangpun mereka biasa aja kalau ada gue..

Ini kenapa sekali ada Key kesini, gue serasa selebritis dadakan..

"Udah selesai makannya??"

Sena hanya mengangguk canggung. Sedangkan Fita yang duduk diseberangnya tersenyum senang bukan main bisa melihat wajah Keanu, memecahkan rekor jarak terdekatnya ketika dia melihat Keanu.

"Guenya jangan diliatin sampe segitunya dong.. Gue ngrasa ngga enak kalau kaya gini.."

Sena segera menutup wajahnya dengan tangannya mendengar pernyataan Keanu. Malu dengan sikap Fita yang melihat Keanu secara berlebihan dengan wajah mesumnya sekarang.

Sedangkan tersangkanya hanya memberikan cengiran tanpa dosanya dan cengiran tersebut bertambah lebar saat Keanu juga membalasnya dengan Keanu.

Ini Key juga ngapain sih pake acara tebar pesona??

Kan gue juga mau disenyumin kaya gitu..

Eh..

Sena langsung menggeleng-gelengkan kepalanya, mengenyahkan semua yang ada dipikiran ngaconya. Keanu memang memiliki efek yang teramat sangat dahsyat untuk kesehatan otaknya, yang berimbas dia sering berpikiran yang aneh-aneh saat bersama dengan Keanu.

"lo ngga papa, kan??"

Tanya Keanu sesaat setelah melihat Sena seperti komat-kamit dengan dirinya sendiri.

Sena menggelengkan kepalanya dan berubah menganggukkan kepalanya saat dirasa jawaban isyarat yang diberikannya salah.

"Gue belum terlalu tau bahasa isyarat lo.. Jadi mulai sekarang, belajar ngomong yang bener.."

"lo kira, gue bayi yang ngomongnya cuma bisa 'bubububu', gitu??"

Ucap Sena terlanjur mengerucutkan bibirnya dengan lucu yang membuat Keanu menepuk bibir tersebut dengan 2jarinya karena saking gemasnya melihat tingkah dari Sena.

"Bibir suci gue... Ngga perawan lagi?? Pake jari lo??"

Keanu malah tertawa mendengar apa yang baru saja dikatakan Sena. Aduh kenapa cewek yang ada dihadapannya begitu polos seperti sekarang. Dia jadi meragukan bagaimana cara Sena berpacaran dengan cowok sekelas Ilham, jika penjelasan dari Keenan memang benar.

TETTTTT... TETTTTT... TETTTTTT

Sena langsung terbirit-birit meninggalkan Keanu saat itu juga mendengar bel tanda masuk, diikuti dengan Fita yang sebelumnya sudah pamit dengan Keanu yang dijawab dengan anggukan saja.

Sedangkan Keanu, dia baru menyadari jika dia telah melewatkan jam istirahatnya untuk sekedar berdekatan dengan Sena. Dan apa yang telah dilakukannya tadi. Dia menepuk bibir tipis Sena yang sedang mengerucut lucu dengan 2 jarinya. Diusap kembali 2jari yang digunakannya tadi dan seulas senyum terbit di wajah tampannya. Bahkan dia tidak mempedulikan godaan dari teman-temannya ketika dia kembali ke tempat duduknya semula.

****

Sena berlari terbirit-birit menuju parkiran. Ponselnya low baterai dan dia tidak mau Keanu marah-marah karena acara telatnya tidak memberikan kabar kalalu dirinya akan ada acara lain. Dia tidak mau membuat dirinya semakin terperosok dalam permainan seorang Keanu, karena bagaimanapun sikap baiknya Keanu selama ini terhadapnya, tetap saja ada tingkah jahil dari cowok yang satu itu.

Sena dengan nafas ngos-ngosan, akhirnya melihat Keanu juga yang sudah stand by di belakang motornya sambil memainkan ponselnya.

"Udah lama??"

Tanya Sena berbasa-basi sambil menetralkan nafasnya kembali. Lagipula dia tidak enak juga dengan Keanu yang selalu menunggunya setiap kali pulang sekolah. Sena sempat berpikir, apakah Keanu itu bolos dari jam pelajaran yang membuatnya selalu duluan ketika ada diparkiran saat pulang. Tapi kelihatannya, memang anak IPS itu selalu pulang lebih awal daripada anak IPA. Kecuali jika anak IPS ketiban pelajaran Sejarah saat jam terakhir dan gurunya adalah Pak Abdul. Sena cuma sekedar tahu, jika anak IPS mendapatkan nasib seperti itu, maka jangan harap jam pulangnya akan lebih cepat dari waktu normalnya mereka.

"Belum.."

"Key..."

Keanu hanya mendongakan kepalanya ketika namanya dipanggil oleh Sena dengan hati-hati. Tidak biasanya seorang Sena akan berbaik hati memanggilnya seperti itu.

"Key.. Gue hari ini ada rapat OSIS.."

"Kan kemarin udah.. kenapa rapat lagi??"

"Ada proker baru yang mesti dibahas hari ini.. Ngga papa kan kalau gue rapat?? Atau mungkin lo bisa bonceng Keenan??"

"Keenan kan wakil OSIS, emang dia boleh absen pas rapat??"

Sena menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Merasa dirinya bersikap bodoh dihadapan Keanu.

"Kalau gitu bonceng temen-temen lo aja, ya?? Sekali ini aja?? Daripada lo nungguin gue.."

Ucap Sena terlihat lesu. Dia juga bingung kenapa dia merasa bersalah dengan Keanu sekarang, padahal hal ini bisa dia jadikan alasan untuknya terbebas dari kewajibannya untuk mengantar Keanu pulang. Meskipun hanya sehari.

"Telat.. Mereka udah pulang duluan.. Udahlah, gue nunggu lo aja.. Gue udah terbiasa nunggu Keenan pas kalian rapat.."

Ucap Keanu dengan hati yang dongkol. Sebenarnya sih, kalaupun Keenan rapat dia akan langsung nebeng kesalah satu temannya dan tidak akan berbaik hati menunggu Keenan seperti yang dikatakannya, karena Keenan akan langsung memberitahu jika dirinya akan rapat.

"Really??"

Sena sekarang menatap Keanu dengan wajah yang berbinar. Jika faktanya seperti itu, dia tidak akan merasa terlalu bersalah terhadap Keanu, karena cowok itu sendiri yang bilang jika dirinya sudah terbiasa seperti itu.

"Hm.."

"Really really really really??"

Tanya Sena kembali saat jawaban yang diberikan Keanu hanya sekedar deheman. Padahal dia tahu jika Keanu sudah kesal terhadapnya.

"Iya, bawel.. Sekarang mending buruan rapatnya, sebelum gue gangguin rapat kalian.."

"Thanks, Key.."

Serasa tidak peduli dengan sindiran yang didengarnya, kini Sena malah mengucapkan rasa terimakasihnya dan tersenyum untuk Keanu.

"Lagian kalian itu punya hobi kog rapat.."

Sena hanya memberikan cengirannya saja. Dia bisa mengerti kog dengan apa yang dipikirkan Keanu sekarang. Pikirannya sama dengan Fita yang dulu selalu ngedumel saat dirinya tidak bisa menemani Fita untuk sekedar nongkrong di mall.

Sena segera berbalik menuju ruang OSIS sebelum dirinya kena peringatan karena dirinya yang telat. Belum lagi harus berhadapan dengan Keenan yang pastinya mengetahui penyebab dirinya telat.

Keanu hanya menggelengkan kepalanya saat melihat kelakuan Sena yang mirip seorang bocah sekarang. Dengan kuciran kuda yang menjadi andalan dandanan Sena, Keanu terus menatapnya sampai yang dilihatnya menghilang dibalik gedung sekolah mereka.

****

"Key.."

Keanu langsung melihat kearah suara yang memanggilnya tadi.

"Pulang sama gue hari ini.."

Kata Keenan seperti kata perintah bagi Keanu.

"Emang kenapa?? Bukannya lo pulangnya bareng sama Stella?? Atau lo mau jadiin gue supir??Ngga.. gue ngga mau.. Lagian gue juga mau pulang sama Sena"

Keanu langsung melancarkan berbagai macam pertanyaan untuk Keenan. Terlebih dia juga merasa jika Keenan itu sekarang sudah mengganggu acaranya dengan Sena. Acara pembullyan kepada Sena setelah cewek itu dengan berani membuat dirinya menunggu sampai matahari hampir tenggelam seperti sekarang dalam kegiatan rapatnya itu.

Keenan menghela nafas mendengar rentetan kata dari Keanu. Dia heran dengan cowok yang memiliki wajah duplikat seperti dirinya akan sebawel itu.

"Sorry, Key.. Rapatnya lama banget.."

Keanu hanya mengangguk saja dan kembali melihat Keenan.

Sena yang melihat 2 cowok ganteng dengan wajah super mirip cuma beda pada warna dan gaya rambutnya, merasakan ada aura horor dari keduanya. Mereka tidak bertengkar, terlihat dari wajah keduanya yang masih tenang saja, sekalipun Keanu sudah terlihat sedikit kesal.

"lo ngga kasian sama Sena, kalau dia harus nganterin lo duluan trus baru pulang padahal hari udah mau malem kek gini??"

Keanu langsung menyipitkan matanya, kesal dengan Keenan yang memang berniat untuk memaksa untuk pulang bersamanya.

"Lagian lo lupa sama acara hari ini?? Perusahaan yang Mama kelola kan ada acara amal dan kita dipaksa harus ikut.. lo ngga mau kan kena omelannya Mama??"

Keenan tahu jika Keanu itu sangat anti sekali dengan omelan dari Mamanya. Omelan Deandra itu akan berbuntut panjang, jika Rafa yang malah mendukung kelakuan dari anak-anaknya yang tidak mau mengikuti aturan dari Deandra, karena Rafa itu juga sama saja malasnya jika harus mengikuti acara seperti itu.

"Kalian ada acara keluarga??"

"Iya.. Ngga papa kan, kalau Keanu hari ini pulang sama gue?? Ngga ganggu acara pacaran kalian??"

Jawab Keenan dengan tenang yang membuat Sena meleleh dibuatnya. Sedangkan Keanu mendengus sebal melihat tingkah dari 2 orang yang ada dihadapannya.

"Iya.. Ngga papa kog.. Kan bisa lain hari.."

Balas Sena yang saat itu juga segera mengibas-ibaskan kedua tangannya dengan heboh.

"Maksudnya.. Ngga papa kalau kalian mau pulang bareng trus gue pulang sendirian.. Kan enak, langsung sampe rumah.."

Keenan langsung tertawa mendengar penjelasan dari Sena sedangkan Keanu langsung menatap sebal kearah Sena yang sudah mengacungkan kedua jarinya.

"Peace, Key.."

"Okay.. Berarti udah deal kan kalau Keanu pulang sama gue dan lo pulang sendiri??"

Sena langsung mengangguk cepat tidak berani menatap Keanu.

"Bye, Sena.. Thanks buat tumpangannya selama ini.."

Ucap Keenan berterimakasih mewakili Keannu yang pastinya tidak akan mengucapkan hal itu kepada Sena.

Sena akhirnya dapat bernafas lega, meskipun tadi sebelum Keanu mengikuti Keenan dari belakang sempat memberikan kode jika urusan mereka berdua belum selesai.

Emang kapan selesainya coba, jika perjanjian diantara keduanya pun tidak ada batas akhirnya yang artinya Sena bisa saja menjadi babunya Keanu sepanjang hidupnya. Memang tidak mungkin sih jika dipikir dengan logikanya. Tapi kan beda lagi dengan logikanya Keanu yang aneh itu.

****