webnovel

Something [COMPLETED] #1 SOME SERIES

Saat semua hanya tentang kamu... . . . . . . ( #1 : Keanu Aliendra) Saat seorang ketua OSIS bernama ARSENA BELLATRIX harus rela menjadi tukang ojek pribadi, karena ucapan bodohnya saat mereka telat masuk sekolah bersama KEANU ALIENDRA, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Pangeran Troublemaker-nya SMA Pelita Nusa. Lalu bagaimana cerita mereka berlanjut?? Apakah status mereka akan berdua atau hanya stuck ditempat??

anind26 · 若者
レビュー数が足りません
35 Chs

Part 28

*****

Keanu dengan helaan nafas panjang memberanikan diri untuk menyusul Papa dan Mamanya yang sekarang ada di taman belakang rumah mereka. Butuh helaan nafas berkali-kali untuk menguatkan keberaniannya menemui orang yang ada dihadapannya sekarang. Mungkin lebih tepatnya bertemu dengan Papanya, karena tadi pagi dia sudah bertemu dengan Mamanya dengan segala petuah yang didapatnya.

Sekali lagi Keanu menghirup oksigen sebanyak mungkin sebelum dirinya menatap Papanya. Sedangkan Mamanya hanya memberikan senyuman yang lebih bermakna seperti 'Semangat, Key..'.

"Ada perlu apa?? Kamu ngga bakal berdiri disitu tanpa ada maksud apa-apa, kan??"

Ucap Rafa dengan dingin. Dia juga menyesali nada bicaranya yang kelewat kaku terhadap Keanu sekarang. Tapi dia juga berada di antara rasa kasian dan masih kesal dengan sikap dari putranya itu.

"Mama tinggal dulu, ya??"

Rafa langsung menatap Deandra seolah berkata 'Jangan tinggalkan kami, kalau kamu tidak mau ada peperangan lagi..'.

"Kalian butuh waktu berdua.."

Jawab Deandra dengan senyumnya sambil menepuk bahu sebelah kanan dari Keanu, memberikan semangat untuk menahklukkan ego dari Papanya sekarang.

"Ahhh.."

Keanu berpikir keras bagaimana caranya meminta maaf kepada Papanya. Bahkan dia sempat latihan dengan Sena sebelum mereka pulang. Tapi mengapa rasanya malah blank saat sudah berhadapan dengan Papanya.

"Kamu ngga akan ngusap kuping kamu terus kan, kalau kamu belum siap ngomong kaya sekarang??"

Rafa tahu jika Keanu berusaha mengolah kata sebaik mungkin untuk minta maaf padanya. Terlihat kebiasaan Keanu yang selalu mengusap kuping sebelah kanannya saat dia kehilangan kata-kata.

"Duduk.."

Kata Rafa terlihat menggeserkan posisinya sekarang untuk memberikan tempat duduk untuk Keanu.

Keanu pun segera melaksanakan perintah dari Papanya itu sambil menghela nafas kasar. Merutuki dirinya yang malah hilang gaya disaat dia ingin meminta maaf kepada Papanya dengan sungguh-sungguh.

"Papa tau, kamu paling sulit untuk bilang maaf.. Terlebih saat kamu emang merasa ngga salah sama sekali.."

"Key emang salah kemarin.. Jadi Key kesini buat minta maaf ke Papa.."

"Minta maaf bagian mana?? Cuma sekedar minta maaf?? Ngga ada rasa nyesel??"

Sekarang Rafa ikut menatap Keanu dengan tatapan datar. Dia ingin bahwa putranya itu benar-benar belajar dari kesalahannya.

"Maaf buat semuanya, karena Key memang ngga terlalu memikirkan detailnya. Maaf karena buat Papa, Mama dan semuanya kecewa sama Key.."

Keanu menghela nafasnya lagi sebelum melanjutkan kata-katanya.

"Key ngga bisa janji kalau Key ngga akan mengulangi kesalahan yang sama atau ngga membuat kalian kecewa lagi.. Tapi Key akan mengusahakannya.. Berusaha setidaknya untuk tidak mengecewakan kalian.."

"Hanya mengusahakannya??"

"Papa mau mengharapkan apalagi dari anak seperti Key?? Kecuali mengusahakannya.."

Rafa tersenyum mendengar cara Keanu minta maaf. Mungkin bagi orang lain, terlihat seperti meremehkan. Tapi tidak bagi Rafa. Itu butuh usaha keras jika yang melakukannya adalah seorang Keanu. Keanu bukan tipe orang yang murah akan kata maaf.

"Papa kira kamu akan mengatakan kalau kamu akan menjadi dokter seperti Papa sebagai salah satu usaha kamu.."

"Maksud Papa??"

"Ehhmm.. Gimana ya ceritanya.. Dulu waktu kamu masih kecil.. Karena Ken berkata jika dirinya ingin seperti Mama yang bisa menggambar rumah. Makanya kamu bilang ingin menjadi dokter seperti Papa agar kamu tidak kalah hebat dengan Ken.."

"Segitukah aku sama Kak Ken dulu??"

Rafa menganggukkan kepalanya sambil tersenyum mengingat kembali masa kecil dari anak-anaknya. Tidak terasa bahwa remaja yang beranjak ke dewasa yang ada disampingnya sekarang adalah anak kecil dalam ingatannya sekarang.

"Tapi ngga tau dengan alasan apa kamu malah berubah pikiran ingin terjun dalam dunia bisnis.."

"Itu karena Key ingin bantu Mama sama Opa.. Sedangkan orang diluaran sana sudah banyak yang menjadi dokter sampai membuka klinik sendiri..

"Tapi apapun alasannya.. Kami akan selalu mendukung keputusan yang kalian ambil. Kami sebagai orangtua hanya bisa mendukung dan mendoakan yang terbaik untuk kalian.."

"Jadi.."

"Jangan pernah berpikir kalau Papa akan menarik kata-kata Papa untuk tidak mendukungmu sekolah di Amerika. Memang Papa sulit untuk membuat keputusan seperti itu.. Kamu tau sendirilah apa penyebabnya.."

Mereka tertawa sejenak, mengetahi apa yang dimaksud dari Rafa. Siapa juga yang berpikir jika seorang Keanu yang tidak pernah bersungguh-sungguh dalam sekolahnya, dengan berani meminta orangtuanya untuk menyekolahkannya di Amerika. Bukan karena Keanu yang tidak mampu otaknya atau tidak rela dalam segi ekonomi jika disana nanti Keanu masih sama saja tingkah lakunya. Melainkan bisa saja, Keanu terkena drop out saat sekolahnya belum genap satu semester dan kelakuannya yang tidak bisa dikontrol oleh siapapun mengingat disana nanti Keanu akan hidup sendiri.

"Terus, kenapa Papa akhirnya setuju dengan keputusan Key??"

"Karena Papa percaya sama kamu.."

"Sekali lagi Key minta maaf atas semuanya.."

"Okay.."

"Just Okay??"

Tanya Keanu tidak percaya dengan tanggapan dari Papanya. Dia sudah bersusah payah untuk mengatakannya, tapi Papanya hanya bilang seperti itu.

"Kamu berharap apalagi?? Kamu mau dapet tinjuan lagi biar mempertegas semua??"

"Seenggaknya itu lebih baik daripada ngga dianggap anak dalam keluarga ini.."

Celetuk Keanu yang sebenarnya bermaksud untuk bercanda saja. Tapi saat itu juga Rafa tersadar, jika dirinya pernah melakukan kesalahan terbodoh dalam hidupnya dengan tidak menginginkan kehadiran Keenan dan Keanu. Jadi mana mungkin Rafa akan melakukannya lagi, jika dia tidak mau terbunuh saat itu juga oleh Deandra.

****

"Kal-El baru pertama kali ini liat Kak Key dengan tampang serius kaya gitu tadi.."

Aya pun langsung menganggukan kepalanya dengan mantap untuk menyetujui pernyataan dari kakaknya itu. Sedangkan Deandra dan Keenan yang masih seksama memperhatikan interaksi antara Keanu dengan Rafa juga ikut mangut-mangut. Bagaimanapun juga mereka tahu bagaimana sifat diantara dua orang yang sedang mereka pantau sekarang.

Dua orang lelaki yang sama-sama memiliki sifat keras kepala dengan karakteristik yang sama.

Tapi mereka juga lega karena melihat dan mendengar sendiri gelak tawa yang tercipta antara dua lelaki yang berselisih tadi bertanda bahwa hubungan mereka sudah kembali normal.

"Kalian juga harus belajar atas kejadian ini.. Mama ngga mau kalian mengulangi kesalahan yang sama.. Entah disengaja atau tidak, karena untuk besok.. Jika kalian melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Kak Key, bisa Mama pastikan kalau kita akan lebih keras dari ini.."

Keenan, Kal-El dan Aya hanya mangut-mangut saja sebagai jawaban mereka melihat betapa seriusnya Deandra saat mengucapkannya. Sebetulnya mereka ingin protes, tapi mereka lebih memilih untuk mengurungkan niat untuk melakukannya.

Rafa memang keras dalam mendidik mereka, tapi Deandra juga tidak kalah keras dari Rafa meskipun masih menggunakan perasaan seorang Ibu yang pasti akan jauh lebih melembutkan hati Deandra.

Deandra yang mendapat tanggapan seperti itu langsung meninggalkan mereka menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Kal-El pun segera menyusul Mamanya, karena sudah menjadi kebiasaan mereka untuk membantu satu sama lain saat mereka tidak ada pekerjaan yang lain. Sedangkan Keenan dan Aya ikut-ikutan membuntuti Kal-El sebelum mereka ketahuan Keanu ataupun Papanya, karena ketahuan mengintip.

****

"Gimana kemarin?? Sukses kan??"

Keanu yang tahu maksud dari pertanyaan Sena hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

"Aku juga yakin dari awal kog kalau kamu pasti bisa tahklukin Om Rafa.."

"Sok tau.."

Ucap Keanu sambil menarik hidung bangir milik Sena yang tidak begitu ditanggapi oleh Sena.

"Bukannya sok tau. Cuma emang keliatan kog, sekalipun Om Rafa itu keliatan keras dipermukannya, tapi jauh didalam hatinya terdapat kehangatan untuk orang-orang yang dicintainya.."

"Apaan sih kata-katanya.."

Keanu agak geli dengan pernyataan Sena terhadap Papanya yang membuatnya tertawa sekalipun tidak sampai terbahak-bahak.

"Mendramatisir ya kata-katanya?? Hehehe"

Sena akhirnya ikutan terkekeh menyadari apa yang diucapkannya juga terdengar berlebihan oleh indra pendengarannya sendiri.

"Berarti aku dapet hadiah dong??"

Ucap Sena kemudian sambil menengadahkan kedua tangannya.

"Hadiah??"

Sena mengangguk saja sambil berekspresi lucu yang membuat Keanu kembali tersenyum. Siapa yang tidak senang dengan keadaan seperti sekarang. Dan mungkin bagi orang yang melihatnya, terutama bagi teman sekelas Sena, karena memang sekarang mereka berdua memilih untuk makan siang di kelas Sena akan merasa iri.

"Emang mau apaan sih?? Kan kemarin kita baru jalan juga.."

"Eyyy.. Rasanya aku kaya cewek matre kalau kamu ngomong kaya gitu.."

Sekali lagi Keanu tertawa karena ulah Sena. Padahal dia cuma bercanda saja. Dia sih mau aja jalan terus sama Sena, tapi maksud dari kata-katanya tadi adalah dirinya tidak ingin mengganggu Sena yang mungkin ingin konsentrasi dengan belajarnya.

"Aku cuma ngga mau kalau aku ganggu acara belajar kamu.. Kamu ikutan les juga, kan??"

"Iya sih.. Gimana kalau malem minggu besok?? Ngga mungkin kan, aku mau belajar juga pas malmingan??"

"Siapa tau kamu mau jadi kutu buku kaya Kak Ken.. Malmingan malah kencan sama buku.."

"Jadi Oke kan kalau besok kita jalan??"

Ucap Sena sambil menangkupkan kedua tangannya dengan ekspresi memelas.

"Iya.. Iya.. Apa sih yang ngga buat ARSENA BELLATRIX.."

Sena langsung terkekeh mendengar Keanu mengiyakan keinginannya. Dia juga senang karena sampai sekarang Keanu tidak pernah protes dengan aksi manjanya saat menginginkan sesuatu dari Keanu. Malah terkesan Keanu mengiyakan saja tanpa berpikir panjang ataupun merasa terganggu dengan sikapnya selama ini. Beda jauh dengan sikapnya Ilham saat menjadi pacarnya. Ilham akan secara tegas meminta Sena untuk bersikap lebih dewasa. Bahkan kalau boleh dibilang kencan dengan Ilham itu serasa belajar dirumah. Memang iya kan, masa kencan dengan obrolan mata pelajaran. Jadilah saat itu, Sena memutuskan membawa semua pekerjaan rumahnya saat bertemu dengan Ilham.

****

Seperti yang telah direncanakan, jika mereka akan jalan-jalan saat malam minggu. Dan Kota Tua sebagai tujuan mereka. Mereka memilih untuk jalan-jalan setelah sebelumnya mereka makan malam di angkringan. Satu hal lagi yang diketahui oleh Sena dari seorang Keanu yang membuat dirinya tambah terpesona dengan pacaranya itu adalah Keanu bukanlah orang yang penuh gengsi pilih-pilih makanan. Mungkin memang berbanding lurus dengan hasil didikan orangtua dari pacaranya itu yang membuat Keanu bisa bersikap sesederhana itu. Dan Sena sudah terbiasa jika Keanu mengajaknya makan ditempat seperti itu saat dirinya tidak menentukan pilihan ingin makan dimana.

"Jadi cuma pengen kaya gini aja hadiahnya??"

"Jangan remehin hal kaya gini, Key.. Aku jamin besok pas kamu udah di Amerika sana, kamu pasti bakalan kangen sama momen kaya gini.."

Keanu hanya berdecak saja menanggapi Sena. Memang benar dia pasti akan merasakan kangen pada momen-momen seperti sekarang, tapi dia tidak ingin terlalu memperlihatkannya kepada Sena. Dia tidak ingin Sena besar kepala, karena pernyataan akan dirinya itu memang benar adanya.

Disaat Keanu memillih untuk duduk, terlihat Sena dengan senyumnya seperti melihat sesuatu. Ilham. Ternyata orang yang membuat Sena tersenyum sekarang adalah Ilham dan dia mendekati dimana tempat mereka berada sekarang.

"Ilham.."

"Sena.. dan Keanu.."

Tampak Ilham tidak begitu semangat saat melihat kalau ternyata Sena bersama dengan Keanu saat ini.

Keanu hanya melambaikan tangannya saja dan memilih untuk membuka ponselnya. Dia tidak suka dengan kehadiran dari Ilham dan tidak mau Sena melihatnya. Dia memberikan Sena waktu untuk mengobrol dengan Ilham sampai waktu yang bisa ditoleransinya.

"Kamu beneran ngga pertimbangin keputusan kamu buat balikan lagi sama aku??"

Sena tampak terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Ilham. Begitu pula dengan Keanu yang langsung mengalihkan perhatiannya dari ponselnya ke Sena dan Ilham.

"Apaan sih.. bercandanya ngga kreatif banget.."

"Sena.. Dari awal kan aku emang ngga pernah bilang aku setuju buat putus sama kamu.. Itu keputusan sepihak yang kamu paksa.."

"Just Stop, Ilham.. Kita udah putus entah lo terima atau ngga.. Gue ngga peduli.."

Sena langsung berdiri dan segera meraih tangan Keanu untuk pergi dari Ilham sekarang. Dia tidak ingin masalah ini merembet ke hal lain. Terutama dia tidak ingin Keanu salah paham dengan keadaan yang baru saja terjadi.

"Apa ini semua karena cowok yang kamu anggep pacar sekarang?? Kamu tau kan seberengsek apa dia.. Dan mungkin aja dia juga punya selingkuhan dibelakang kamu.."

Keanu langsung berbalik arah menghampiri Ilham dan satu bogem mentah berhasil dilayangkannya yang membuat Ilham ambruk seketika, karena tidak siap dengan aksi dari Keanu. Belum cukup sampai situ, Keanu dengan keras menendang punggung Ilham dan mendudukinya sambil memberikan tinjuannya kembali yang membuat Ilham benar-benar tidak bisa berbuat banyak.

Keanu mengakui jika dirinya brengsek, tapi bukan berarti dia akan mempermainkan hati perempuan.

Sena yang melihat itu semua segera menarik Keanu untuk pergi menjauhi Ilham sebelum orang-orang berdatangan dan keadaan dari Ilham semakin parah.

Dengan lirih Sena mengucapkan kata maaf sambil melihat Ilham sudah berdiri dari posisinya, memastikan Ilham baik-baik saja sebelum dia benar-benar mengikuti Keanu melangkah pergi.

****