Siang hari di markas Mata Libra.
Di depan pintu markas, sepasang lelaki dan perempuan berdiri menyiapkan diri sebelum akhirnya mereka membuka pintu kayu besar di depannya.
Ketika masuk, mereka berdua melihat ruangan di dalamnya yang terlihat sepi pengunjung. Hanya terdapat seorang lelaki di meja resepsionis dan seorang perempuan yang duduk di meja konter bar, tanpa ada bartender yang menjaga. Ke duanya merasa bayangan mereka akan sebuah guild yang biasanya ramai hilang begitu saja.
"Apa ini benar-benar sebuah guild?" bisik Sukma yang mulai ragu dengan tempat ini.
Darius tidak menjawab, ia melihat tata ruang di depannya yang begitu sederhana namun terasa nyaman. Ketika ia melihat markas dari luar tadi, ia sedikit skeptis karena mendapati sebuah markas yang terbuat dari kayu, hal yang sudah jarang sekali ditemukan saat ini. Tapi, sekarang dia merasa kalau selera pemimpin guild ini sangat bagus dan menarik perhatiannya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください