Setelah mengurus pendaftaran dan juga menyelesaikan administrasi yang ada, Putri bersama dengan paman Don kini berada di depan gedung fakultas bahasa
Tempat dimana putri akan belajar selama 4 tahun dalam menimba ilmu, " Nah putri paman berharap semoga kamu dapat belajar banyak disini, dan bisa berteman dengan teman mu yang lain" paman Don menasehati putri
" Baiklah paman, saya rasa pasti akan menyenangkan kuliah disini" jawab putri dengan senyum yang hangat, seperti menggambarkan suasana hatinya yang saat ini penuh dengan antisipasi
" Kalo begitu paman pergi dulu, nanti sore paman akan jemput saat kamu pulang " berkata paman Don kepada putri
" Ok baiklah Paman" jawab putri dengan cepat
Setelah paman Don berpamitan dengan putri dia kembali bertugas di departemen pendidikan, sedangkan untuk putri karena dia sudah disini dia berpikir untuk menjelajah kampus barunya
Jadi dimulailah perjalannya dalam mengunjungi tempat-tempat yang dia rasa menarik, memikirkan kehidupannya sebagai seorang putri raja yang penuh dengan keterbatasan dan juga aturan
Dia tidak bisa tidak mendesah bahwa menjadi warga biasa ternyata juga baik, bisa bebas dan tidak kawatir dengan aturan yang banyak serta ketat
######
Disisi lain, saat putri sedang sibuk untuk menjelajahi kampus barunya, Adi yang saat ini menatap progres perkembangan pembangunan food courtnya mengangguk puas
Sudah beberapa hari semenjak proses pembangunan area food courtnya berlangsung, dan selama itu juga dia merasa perkembangan dari hari ke hari
Menatap proses dari awal pembongkaran, hingga proses perataan dan lain-lainya, entah kenapa Adi merasa pencapaian yang tak bisa dijelaskan, mungkin karena ini adalah perasaan pertama kalinya proyek yang ia jalani
Atau mungkin karena tujuan dari pembangunan food court ini yang bertujuan untuk keluarganya, sehingga membuat dirinya menjadi sangat senang dan tak sabar
Disisi lain dia juga mengetahui bahwa dari sinilah jejak keberadaannya yang nyata ditinggalkan, karena dengan kehadiran food court ini dia bisa memberikan kontribusi nyata kepada keluargannya
Jadi meski Bapak bertugas untuk mengawasi laju dari proyek pembangunan food court ini, tapi Adi tetap saja datang dan melihatnya juga karena dia merasa lebih puas saat menatapnya langsung
Tentunya dia juga tahu keterbatasan yang dia miliki jadi dia hanya melihat sesekali, dan kali ini karena dirinya masuk kuliah siang hari, dia memiliki waktu di pagi hari untuk mengecek progres dari pembangunan food court tersebut
Sambil tak lupa dia juga memberikan saran yang sekiranya diperlukan, menatap waktu sudah cukup siang Adi berpamitan kepada sang bapak untuk pergi kuliah
" Adi pulang dulu pak, mau siap-siap jalan kuliah" kata Adi berpamitan kepada bapaknya
" Iyaudah sana, hati-hati di jalan sama belajar yang bener" sang bapak mengingatkan
" Beres " jawab Adi singkat dan berjalan pulang
Setelah tiba di rumah, kemudian dirinya segera membersihkan diri dan mempersiapkan buku yang harus dia bawa untuk kuliah sambil membereskan
Tak lupa dia mengabari Diah untuk bersiap, berangkat bersama " Yoooo....mau kemana anak muda""" suara Om Bejo tiba-tiba saja terdengar di belakang Adi
Menoleh kebelakang apa yang Adi lihat adalah sosok om-om kurus yang melayang di udara sambil menikmati kopi
" Ohhh Om Bejo....tumben om udh bangun" kata Adi
" Yaaa...apa maksud kamu Adi.....om ini males" balas Om bejo
" Heheheh....menurut ommm????" tanya balik Adi sambil main-main
" Ya kamu liat jin dari luarnya doang, ga asik....don't just Jin from teh cover donggg!!!!!" keluh Om Bejo, seraya menyesap kopinya
" Bukan jin tapi buku kelesssss" balas Adi mengoreksi
" Ya kan objeknya jin bukan buku kelesssss" jawab Om Bejo lagi
" Auahhhh...males nanggepin Om Bejo, Adi jalan dulu ommm....byeeee..." kata Adi membalas dan meninggalkan kamar
" Ckckckck...anak muda sekarang sopan santunnya kurang" Om Bejo menggelengkan kepala
Setelah berpamitan kepada ibunya yang ada di rumah, Adi kemudian berangkat menuju ke rumah Diah untuk berangkat bareng menuju ke kampus, berjalan beberapa saat tak lama dirinya tiba di depan rumah Diah
Setelah mengucap salam dan dibukakan pagar oleh Diah, mata Adi menjadi menyala dengan pakaian yang dikenakan oleh Diah, karena hari ini Diah terlihat cantik dengan rok di atas lutut dengan motif polkadot dipadu padankan dengan sweater putih yang bersih
Dan rambutnya yang digerai lurus, membuat adi yang melihatnya terpesona, apalagi dengan kulitnya yang mulus dan kaki yang ramping menambah dampak sensual yang ada
" Emmmm...coba lihat siapa wanita cantik ini...." goda Adi saat memuji Diah
" Ya...apaan sih kamu, biasa aja kali" balas Diah dengan cepat tapi jelas dia senang
" Heheh....seneng kan dipuji....bilang aja ayoooo" goda Adi lagi
" Udah ah aku mau ambil tas, trus kita jalan keburu siang nih" kata Diah membalas malu dan berlari ke dalam rumah
" wuuuuuh....gitu aja malu nonnnn" ledek Adi dengan senang, siapa yang tak suka memiliki pacar yang cantik dan rupawan, terlebih Diah adalah gadis yang baik dan santun
Tak perlu menunggu lama, kemudian Diah keluar dari rumah dan bersama Adi berangkat menuju ke kampus, sepanjang perjalanan keduannya mengobrol dengan gembira
Karena perkuliahan sudah berjalan seminggu jadi rasa seorang mahasiswa kini jauh lebih kental mereka berdua rasakan, bersama hal tersebut beberapa hal yang berbeda yang mereka dapatkan
Ketika mereka sekolah SMA dan kuliah bisa dengan jelas mereka bedakan, seperti kemandirian yang lebih baik, dan juga ruang dalam tanggung jawab yang lebih ditekankan kepada masing-masing mahasiswa
Disini mereka mulai mempelajari kemandirian awal dan juga merasakan rasa tanggung jawab dalam, menghadapi sesuatu secara sendiri tidak bergantung lagi kepada guru yang ada
Karena dosen hanya memberi sisanya mahasiswa yang jauh lebih aktif, tentunya hal ini membuat mereka sadar, bahwa mereka tak bisa manja saat menjadi mahasiswa, terlepas dari kemajuan mereka itu semua ditentukan oleh diri mereka sendiri
Sehingga dengan jelas mereka harus sadar dan paham, sifat kekanak-kanakan mereka yang ada di SMA dan sifat manja harus segera di hilangkan, jika tidak maka jelas mereka akan jauh tertinggal atau bahkan gagal
Tapi itu semua nampaknya tak begitu terlihat di universitas kerajaan karena dasar yang baik, dan pemahaman yang baik dari para mahasiswa baru, tentang apa yang saat ini mereka hadapi
Dengan kata lain karena mereka memiliki kelebihan dalam kecerdasan sehingga wajar adanya jika mereka akan lebih cepat sadar dan paham akan pentingnya penyesuaian diri
Dan juga mentalitas sadar, bahwa mereka saat ini ada di universitas dan bukan lagi sebagai siswa SMA, sehingga cara bersikap dan berperilaku harus diubah sesuai dengan sikap dan perilaku mahasiswa yang ada
Sehingga pada akhirnya transformasi mereka dari seorang siswa SMA akan dengan mudah berjalan lancar dan menjadi seorang Mahasiswa.