Sementara itu, di atas kapal pesiar.
Tan Bengbeng baru saja bangun dari tidurnya di dalam kabin setelah berkelahi lagi dengan para pengawal. Saat ini, terpenjara dalam kamar, ia memelototi Qi Yan yang muncul di hadapannya.
Mereka berada di dalam kamar tidur Qi Yan.
Baik tempat tidur maupun sofanya berukuran besar, perabotannya adalah simbol kemewahan.
Tan Bengbeng sudah dikurung di sini sewaktu pertama kali tersadar kembali, dan ia kembali mengalami hal yang sama saat ini karena ditangkap oleh para pengawal.
Duduk di sudut tempat tidur dan bersandar pada dinding, wanita itu sedikit membengkokkan lututnya dan memeluk kakinya dengan dua tangan.
Setelah melotot pada Qi Yan sesaat, wanita itu kelihatannya menyadari kalau ia akan merasa jengkel hanya dengan menatap wajah pria tersebut dan memutuskan untuk memalingkan wajah saja untuk menghindarinya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください