Lu Yanchen, "..."
Terkadang, tidak terlalu menguntungkan juga kalau anak-anak terlalu pintar.
Ia lantas hanya mengabaikan Xiao Bai dan terus menyetir.
Sementara itu, Xiao Bai yang tidak bisa mendapatkan ponselnya kembali pun merasa sangat sedih dan kecewa. Bibirnya berkerut sedemikian rupa hingga seseorang mungkin bisa menggantungkan lentera di bibirnya. "Akan kuadukan kepada Kakak kalau Paman pembohong, dan ponselku tidak kupegang sama sekali!"
Lampu jalan di depan berubah merah, jadi Lu Yanchen menginjak pedal rem sebelum menoleh ke arah Xiao Bai dan berkata dengan tenang, "Sepertinya kau sangat menyukainya."
"Benar sekali, aku suka Kakak! Sangat, sangat, sangat suka!" Menatap Lu Yanchen, kedua mata Xiao Bai tiba-tiba berkilat ketika ia bicara dengan nada jahil, "Paman juga suka pada Kakak? Jangan-jangan Paman berencana menjadikan Kakak sebagai… Bibi baru?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください