Beberapa dari tulang tersebut menyeruak keluar seperti duri landak yang terbuat dari tulang. Tabrakan ketiga sihir mereka pun terjadi. Ledakan besar menggema hampir seantero ibu kota. Debu mengepul cukup banyak menghalangi pandangan masing-masing. Pol dan Heros yang sudah merasa kelelahan pun berharap serangan mereka berhasil. Namun sayangnya tawa riang dari Satan justru terdengar lantang. Itu pertanda Satan masih bertahan dan semakin menikmati pertarungan. Benar saja saat debu perlahan menghilang, si pangeran neraka yang memiliki tubuh paling kecil di antara enam saudaranya masih berdiri tegak meski dengan beberapa luka gores di tubuhnya itu.
"Hari ini akhirnya aku bisa mengamuk sesuka hati! Tidak ada siapa pun penyihir di bumi yang bisa mengalahkanku! Terlebih kalian berdua yang telah meremehkanku dan melukaiku, Dasar Manusia Lemah!" teriak Satan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください