"Halo, Ilham."
"Hai, Sayang. Maaf ya, aku baru bisa kabarin kamu. Aku baru selesai meeting."
Sheila tersenyum singkat. Ia bisa mendengar napas berat yang berembus. Terlihat sekali bahwa lelaki itu sedang merasa kelelahan.
"Nggak apa-apa, Sayang. Aku juga mau minta maaf sama kamu."
"Minta maaf apa, She?"
Sheila menggigit bibir bawahnya. Ia takut kalau Ilham akan marah karena merasa bahwa ia tidak mempercayainya.
"Tadi pagi aku ikutin kamu, terus aku liat Erika masuk ke dalam mobil. Aku pikir kalian ada hubungan di belakang aku."
Ilham tertawa di balik telepon. Sheila tahu, pasti lelaki itu menertawai kebodohannya.
"Aku sama dia itu nggak ada hubungan apa-apa. Pagi tadi kita nggak sengaja ketemu, karena Erika lagi dikejar-kejar sama orang yang nggak dikenal. Makanya aku kasih tumpangan. Dan pas sampai kampus, aku ketemu sama pacarnya, kok."
"Aku tahu. Tadi aku juga ketemu sama Erika, dan dia udah jelasin semuanya. Aku bener-bener nyesel, sampai aku nggak balas pesan kamu."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください