webnovel
#ROMANCE
#COMEDY

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · ティーン
レビュー数が足りません
321 Chs
#ROMANCE
#COMEDY

Upaya Membujuk 2

Vianti sampai di rumah dan langsung melempar tas ke sembarang tempat. Wanita itu menghela napas ringan sembari menyandarkan punggung di badan kursi.

"Gimana, ya? Apa gue ke rumah Arga, aja? Kasihan juga, Gladys."

Vianti benar-benar dibuat pusing oleh perasaannya sendiri. Di sisi lain, ia enggan bertemu dengan Arga. Tapi mendengar bahwa Gladys merindukannya, hatinya merasa tergerak dan ingin menemui gadis itu.

Vianti memasuki kamar dan menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Menatap langit-langit kamar, seolah meminta pertolongan.

Ponselnya berbunyi, membuat Vianti harus merogoh saku seragam kerjanya.

"Halo, Tante Vi. Kalau ada waktu, Tante main ke sini, ya. Gladys kangen."

Vianti menyunggingkan senyum, tatkala mendengar suara Gladys yang begitu imut. Meskipun usianya sudah dua belas tahun, namun gadis itu terlihat sangat manja dan manis.