"LO HARUS MATI!."
Ilham meremas kertas itu dan langsung berlari ke halaman depan.
"Mas Ilham!."
Dari arah gerbang mbak Ana berlari tergopoh-gopoh mendekati Ilham yang masih berdiri di ambang pintu.
"Mbak, ada apa? Apa yang terjadi?," tanya Ilham dengan tidak sabar.
"Anu, Mas .... "
"Anu apa, Mbak?."
"Tadi, ada yang ngelempar kaca rumah ini pake batu. Dan di batu itu ada tulisan."
Ilham langsung menoleh pada sebuah kaca jendela yang bagian tengahnya telah hancur.
"Brengsek! Pak Suwarno mana?." Ilham mengedarkan pandangan untuk mencari pak Suwarno dan anak-anak buahnya.
"Mereka lagi ngejar pelakunya, Mas."
"Jadi, pak Suwarno sempet liat pelakunya?."
Mbak Ana menganggukan kepala. Ilham bergegas pergi namun segera di tahan oleh Sheila.
"Kamu jangan pergi!," titah Sheila sambil menggelengkan kepalanya.
"Tapi, Neng. Aa harus ngejar pelakunya."
"Kalau kamu pergi, siapa yang jagain aku di sini?."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください