"Ilham?"
Tubuh Ilham terperanjat kaget, ketika Sheila yang tiba-tiba menyentuh bahunya.
"Sayang, kamu bikin aku kaget," ucap Ilham, sembari mengusap dadanya sendiri.
"Kamu kenapa? Ngelamun?"
Ilham menghela napas ringan. "Tadi pagi Vianti udah ngaku, kalau dia pernah suka sama aku."
Sheila mengembuskan napas kasar dan menyandarkan punggung di sandaran sofa.
"Aku kan udah bilang, kalau tatapan dia ke kamu itu beda. Terus sekarang, gimana? Kamu juga tertarik sama dia?"
Ilham terkekeh dan merangkul tubuh gadisnya. "Dia udah punya pacar. Dan pacarnya itu, klien sekaligus temen Pak Arya. Mereka awalnya musuhan, tapi ternyata malah saling jatuh cinta."
"Cinta emang nggak bisa ditebak ya, Ham. Tapi aku seneng, kalau Mbak Vianti akhirnya menemukan orang yang sayang sama dia. Karena kalau aku jadi Mbak Vianti, mungkin aku bakal trauma, sih. Gimana ya, dia itu pernah batal nikah. Gila sih, itu sakit banget rasanya."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください