webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · 若者
レビュー数が足りません
321 Chs

Miss Komunikasi

"Lo tau? Orang tua lo ngirim lo buat tinggal di pesantren karena mereka pengen anaknya normal. Lo itu pewaris tunggal, dan keturunan dari keluarga baik-baik."

"Iya gue tau, She. Makanya gue mau buat di kirim ke pesantren. Banyak banget hal yang gue belum ngerti tentang hidup ini, dan setelah itu gue jadi ngerti"

"Lo nggak usah merasa bersalah lagi sama gue. Gue udah maafin lo dan Adi, jadi gue harap kalian bisa memulai hidup dengan lebih baik lagi."

Brama kembali terdiam. Apa yang di katakan Sheila memang benar. Ia harus memulai hidup baru yang jauh lebih baik, tidak boleh terlalu lama larut dalam kesedihan dan kisah masa lalu.

"Gue tidur dulu. Lo jangan begadang"

Sheila memperhatikan punggung Brama hingga hilang di balik pintu. Ia menghela napas panjang dan mengambil kembali tiples cemilannya.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください