"Lo tau? Orang tua lo ngirim lo buat tinggal di pesantren karena mereka pengen anaknya normal. Lo itu pewaris tunggal, dan keturunan dari keluarga baik-baik."
"Iya gue tau, She. Makanya gue mau buat di kirim ke pesantren. Banyak banget hal yang gue belum ngerti tentang hidup ini, dan setelah itu gue jadi ngerti"
"Lo nggak usah merasa bersalah lagi sama gue. Gue udah maafin lo dan Adi, jadi gue harap kalian bisa memulai hidup dengan lebih baik lagi."
Brama kembali terdiam. Apa yang di katakan Sheila memang benar. Ia harus memulai hidup baru yang jauh lebih baik, tidak boleh terlalu lama larut dalam kesedihan dan kisah masa lalu.
"Gue tidur dulu. Lo jangan begadang"
Sheila memperhatikan punggung Brama hingga hilang di balik pintu. Ia menghela napas panjang dan mengambil kembali tiples cemilannya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください