"Neng Sheila! Main yuuk!."
Bak seorang anak kecil, Ilham berdiri di depan pagar rumah Sheila dan memanggil nama gadis itu dengan berteriak.
Karena tidak terlihat tanda-tanda kalau Sheila akan keluar, Ilham pun memutuskan untuk turun dari motor dan masuk ke dalam pekarangan rumah gadis itu.
"Neng ... Spadaa!! Neng Sheila .... "
Ilham mengetuk pintu rumah Sheila berkali-kali. Tapi tidak ada yang sudi membukanya. Hingga ia memutuskan untuk duduk di kursi yang telah di sediakan.
"Lho, Den Ilham?."
Ilham menoleh cepat. Ternyata mbak Ana yang datang dan menyapa dirinya.
"Hai, Mbak. Neng Sheila nya ada?," tanya Ilham to the point.
"Ada, Den. Tapi kayaknya masih tidur deh," jawab Mbak Ana sebari menyembulkan kepalanya ke dalam rumah.
"Hah? Masih tidur? Kok tumben? Biasanya dia bangun pagi-pagi terus olahraga," kata Ilham.
"Iya biasanya gitu, Den. Tapi kayaknya Neng Sheila sakit, deh."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください