webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · 若者
レビュー数が足りません
321 Chs

Mengalah Demi Sheila

Plak!

Aksa memukul tangan Sheila yang telah mengudara untuk mengambil buah di dalam wadah.

"Enak aja mau lo comot. Ini buah buat nanti malem."

Sheila hanya bisa berdecak dan melipat kedua tangan di dada. Ia mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Kalo lo mau, lo bisa ambil. Nih."

"Sayang, itu kan buat nanti malem."

Irona menghiraukan omelan Aksa yang melarang dirinya untuk memberikan buah pada Sheila.

"Makasih, Rona," ucap Sheila penuh kemenangan.

"Gapapa kali, Sa. Kan buahnya masih ada banyak," imbuh Arin.

"Tau lo. Harusnya lo bersyukur karena punya pacar dan temen yang baik kayak mereka." Sheila mengunyah buah pir yang ia ambil satu potong kecil dan beralih menghadap Irona dan Arin.

"Dan buat kalian berdua, jangan sampe punya sifat buruk kayak si Aksa ini. Dia emang pelit. Nanti juga kuburannya sempit."

"Sembarangan lo!." Aksa melempar Sheila dengan biji apel yang sudah dipisahkan.

"Sori lama. Hujannya gede banget, anjir!."

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください