"Temennya itu cowok. Dan kalau Ilham liat, cowok itu suka sama neng Sheila."
"Ilham, Ilham .. Cemburu itu wajar, tapi awas, cemburu juga bisa bikin hubungan kamu sama neng Sheila rusak."
Ilham mengubah posisi duduknya dan menatap Ajeng yang juga duduk di sampingnya.
"Maksud Ibu apa?."
"Kamu denger ya, selama kamu percaya sama neng sheila, kamu gak boleh ngelarang dan mengekang gerak hidup dia. Biarin aja dia mau maun dan ketemu sama siapa pun. Tugas kamu cuma menyayangi dan mencintai dia."
"Tapi, Bu, kalau emang cowok itu suka dan berusaha rebut neng Sheila dari Ilham, gimana?."
"Ya biarin aja," jawab Ajeng dengan mudah.
"Biarin aja? Ya Ilham gak mau lah, Bu. Kan Ilham sayang banget sama neng Sheila," kata Ilham merajuk.
"Iya, Ibu tau. Tapi kamu juga harus liat neng Sheila nya. Apa dia juga suka sama cowok itu atau akan tetep pilih kamu. Kamu gak bisa memaksakan seseorang buat cinta sama kamu."
"Jadi, kalau mereka saling suka, Ilham harus berani ngelepasin neng Sheila?."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください