"Mantep. Jiwa raga lo emang penuh dengan papan skate."
Sheila tersenyum miring dan menepi di kursi dekat meja pantri. "Lo kenal gue udah lama, Di. Pasti lo tau betapa cintanya gue sama skateboard"
Adi menghela napa dan ikut di samping Sheila. Membiarkan Brama yang masih memilih diam di sofa ruang tamu.
"Gue tau, She. Hubungan kita itu udah kayak adek kakak. Makanya, pas lo pergi ke Bandung dan gak pamit sama gue, itu rasanya gue kehilangan adik gue satu-satunya. telepon gue gak pernah lo angkat, sms juga nggak di bales"
"Sori .... " desis Sheila. "Malam itu gue pergi ke rumah lo. Tapi gue liat lo lagi ngobrol sama Brama, dan gue diem-diem ngedenger obrolan kalian. Yang di mana kalian ngeributin Aji dan gue.
"Gue gak nyangka dan gak tau sama apa yang terjadi sama kalian. Tapi setelah gue pikir baik-baik, kalian itu ..... "
"Iya" potong Adi cepat. "Kita emang gay, She. Gue sama Brama suka sama Aji, sedangkan Brama masih pacaran sama lo waktu itu"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください