webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · 若者
レビュー数が足りません
321 Chs

Hilangnya Rebecca

"Tapi, lo tau dari mana?"

Rebecca melirik Ilham sekilas. "Karena gue kerja sama Ferdinand. Dan Ferdinand itu adalah ketua dari preman yang neror rumah lo"

Mereka terkejut mendengar apa yang Rebecca katakan. Terlebih lagi Ilham. Lelaki itu memang tahu kalau Rebecca bekerja untuk Ferdinand.

"Tapi kenapa lo gak bilang dari dulu?"

"Sori, Ham. Gue nggak bilang sama lo, karena gue takut. Tapi sekarang, Ferdinand udah nggak kerja sama lagi sama Sakti"

"Kenapa?" sela Sheila.

"Karena anak buah Ferdinand selalu gagal buat nyelakain kalian. Terakhir, mereka datang ke rumah ini, tapi rumah ini kosong. Dan Sakti langsung ngamuk di markas kita"

Ilham kembali menyandarkan punggungnya. Ia tidak menyangka jika Sakti sampai berbuat nekad hanya untuk membalaskan sakit hatinya.

"Gue mau bilang makasih sama lo karena lo udah mau bilang semuanya. Tapi, apa bener kalau Ferdinand nggak kerja sama lagi sama Sakti?"

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください