webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · 若者
レビュー数が足りません
321 Chs

Hampir Terungkap

Boy Cakrawala, seorang laki-laki yang memiliki paras dan postur tubuh yang sempurna. Ia merupakan ketua osis di SMA Unggulan, Palembang.

Selain paras dan postur tubuh yang banyak memikat hati banyak wanita, ia juga tergabung dalam tim basket, futsal, voli dan paduan suara di SMA tersebut.

"Lo gak mau pergi latihan?."

"Gua hari ini mau izin. Karena ada urusan."

Sheila dan Boy adalah teman dekat. Bagaimana tidak, Boy adalah ketua osis dan Sheila merupakan wakilnya. Mereka kerap sekali pergi bersama.

"Gua cabut dulu," kata Boy beranjak sebari mengambil tas ranselnya.

"Kalau gitu gue juga mau cabut!."

Refleks lelaki itu menoleh dan menatap Sheila dingin. "Lo jangan ikut cabut. Nanti guru-guru malah curiga."

"Emang kenapa? Toh kita pergi ke tempat yang beda. Lo pergi ke urusan lo dan gue pulang ke rumah, tidur."

Boy berdecak kesal dan hampir saja ia menerkam wajah Sheila.

"Lo kenapa, sih?," tanya Sheila menahan tawa.

"Lo tuh keras kepala banget tau, gak?."

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください