Arga saat ini tengah memijat kapalanya yang sedikit pusing. Ia sangat merasa bersalah pada Vianti, dan membuat gadis itu marah padanya.
Tidak tahu mengapa, beberapa hari ini Arga terus memikirkan Vianti. Padahal pertemuan mereka hanya beberapa kali dan itu pun tidak pernah lama.
"Gue kenapa, ya? Nggak biasanya gue kayak gini. Perasaan gue kacau banget, kayaknya gue harus minta maaf sama Vianti," ucap Arga sambil berdiri di depan jendela ruangannya yang sangat besar.
Setelah kejadian di depan toilet tadi, Vianti tidak membuka suara sampai mereka berpisah pun. Wanita itu lebih banyak diam bahkan tidak melirik Arga sedikit pun.
Apa rasa benci Vianti begitu besar, pada Arga? Lelaki itu sudah tidak bisa berdiam diri lagi. Ia meraih kunci mobil dan memutuskan untuk pergi menemui Vianti.
Tidak peduli dengan suara asisten pribadi yang sudah memanggilnya sejak tadi. Yang ada di pikiran Arga sekarang ini hanya satu, yaitu menemui dan meminta maaf pada Vianti.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください