"Ya Allah.. Betapa indahnya ciptaan-Mu. Aa Ilham beruntung banget, karena bisa ketemu sama perempuan secantik ini," batin Ilham.
"Ekhem... Berasa dunia milik berdua, nih."
Sheila dan Ilham langsung memutuskan tatapan yang terjadi beberapa detik lalu.
"Aahh.. Anu.. Aa Ilham mau ke toilet," ucap Ilham dengan terbata dan kikuk tanpa berani menatap mata Sheila.
"Hm.. Sa, kirain lo kemana. Kalau gitu gue ke kamar dulu."
Aksa mengulum tawa karena melihat tingkah laku Ilham dan Sheila.
"Ham, katanya lo mau ke toilet?," tegur Aksa karena melihat Ilham yang masih termangu di ambang pintu.
"Ah, iya. Gue duluan."
Sheila berdeham untuk menetralkan kembali detak jantungnya. Setelah kepergian Ilham, Sheila menghela napas lega.
"Kenapa lo?," tanya Aksa melirik Sheila yang seolah tengah melepas beban berat.
"Gak. Gue ke kamar dulu." Sheila pergi melangkahkan kakinya. Meninggalkan tempat Aksa yang masih terkikik geli di ambang pintu dapur.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください