"Gak bisa! Kamu harus ikut sama aku!."
Ilham tidak dapat lagi menahan emosinya. Kedua tangannya mengepal dan menarik Sheila untuk berlindung di belakang tubuhnya.
"Lo gak boleh maksa neng Sheila. Kalau dia bilang gak mau, lo harus terima!," ucap Ilham sebari menatap Sakti dengan geram.
Sakti tersenyum miring, ia maju satu lengkah menghadap Ilham. "Ini bukan urusan lo. Lagian, lo ada hubungan apa sama Sheila, hah? Pacar bukan, sodara bukan. Tapi lo berani bertingkah seolah kalau lo adalah cowok dia."
"Gue emang belum jadi siapa-siapanya neng Sheila. Tapi gue bukan pemaksa kayak lo. Lagian, cewek udah nolak, kok dipaksa. Gak punya harga diri lo?."
Sakti menggertakkan giginya. Emosinya tersentil karena Ilham sudah berani menghina harga dirinya.
"Kurangajar lo!." Sakti membuang payung yang sedari tadi melindungi tubuhnya, ia melempar pukulan kencang pada wajah Ilham.
"ILHAM!." Sheila terpekik melihat tubuh Ilham tersungkur akibat pukulan yang Sakti berikan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください