webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · 若者
レビュー数が足りません
321 Chs

Diam-Diam Suka

"Laila, katanya Brama sama Adi udah balik ke pesantren!"

Laila yang tengah membaca buku di atas tempat tidurnya hanya mengangkat wajah sekilas.

"Terus aku harus ngapain, Ning? Syukur dong kalau mereka pulang. Itu tandanya mereka masih pengen terus belajar di pesantren ini"

"Emang kamu nggak kangen sama Brama?"

Gadis berjilbab hijau dan itu menutup bukunya perlahan.

"Kenapa aku harus kangen sama Brama?"

Nining mendelikan bola matanya. "Ya udah deh, aku mau liat ke luar."

Laila menatap kepergian Nining. Ia juga sebenarnya merindukan Brama, tapi ia tidak mungkin mengatakan semuanya pada Nining.

Gadis itu pun memutuskan untuk pergi dan menyimpan kembali bukunya ke dalam lemari.

Ia melangkah keluar untuk mencari Brama namun dengan alibi akan pergi ke ruangan pak Kiyai.

Di sepanjang koridor pondok pesantren, Laila belum juga bertemu atau melihat Brama. Gadis itu celingukan namun tidak terlalu kentara bahwa ia sedang mencari Brama.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください