"Heh, siapa sih yang gak marah, kalau tali dan pengait beha nya di pegang sama cowok? Gak ada. Udah gue bilang, hati cewek itu lembut, mereka juga sensitif." Daffa menyuapkan sepotong keripik pisang rasa manis ke dalam mulut Ilham.
"Tau lo. Lagian kenapa sih, lo bisa megang pengait beha Sheila? Astaga, Ilham.. Aku kira kamu orang yang polos," ujar Galih dengan nada menyerupai seorang ustadz.
"Sini gue praktekin," Ilham beranjak dari duduknya. Ia menarik Galih dan memposisikan lelaki itu sama persis dengan posisi berdiri Sheila pada saat bertatapan langsung dengannya.
"Tadi gue keluar dari toilet, neng Sheila juga mau balik badan. Ternyata takdir berkata kalau kita harus bertatapan duly, jadilah gue sama dia maen drama. Dan sialnya, tangan gue harus menopang punggung neng Sheila supaya gak jatoh, kayak gini." Ilham mulai bergerak, mempraktekan olah TKP agar teman-temannya tidak salah paham. Ia menaruh tangan kanannya di punggung Galih sebagai contoh.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください