Pagi harinya, keluarga telah lama bercerai berai itu berkumpul sarapan bersama di meja makan, seperti keluarga normal. Hanya Shasha yang terlihat akrab dengan kakeknya. Shasha mengambilkan sarapan untuk kakeknya. Kakek menyuapi Shasha. Dua orang itu mengerti kalau Nenek dan Maya menatap mereka dengan bingung. Mereka memang sudah akrab sebelum ini. Maimunah dan Maya sampai heran mengapa mereka bisa seakrab itu.
Tapi yang baik dari pertemuan pagi ini, Maimunah tidak lagi merasa tegang. Maya cukup senang, Ponselnya sudah di kembalikan. "Pulanglah...mungkin banyak yang mencarimu", Ayahnya menyerahkan ponselnya dengan suara tenang. Tidak ada lagi kemarahan di matanya seperti kemaren. Maya yakin ini berkat Shasha. Sebenarnya Shasha lebih cocok jadi kakak dan adik daripada ibu dan anak, walaupun selisih umur mereka cukup jauh, 17 tahun. Shasha sekarang berusia 21 tahun. Tetapi wajah Maya tampak lebih muda 10 tahun.
Tentu saja, karena Maya telah melakukan bedah plastik dan tanam benang di Korea. Meski tanpa operasi Maya aslinya sudah cantik, karena ia berdarah Sunda, Jawa, Arab dan Belanda. Sayangnya Maya tak pandai berbahasa Inggris sehingga kurang menopang wajah cantik Indonya.
...
Tengah hari ketika ia pulang, Regina masih di sekolah, sementara Ryan, sejak Maya ke Jakarta, suaminya tidak pulang ke rumah. Seseorang mengirimkan photo dan video suaminya dengan wanita lain. Maya membanting ponselnya ke lantai dan membanting apa saja di sekitarnya. Maya mengepalkan tangannya. Ia sudah mendapat banyak bukti penyelewengan dan pengkhianatan suaminya itu.
Maya berbalik keluar dari rumahnya, pergi ke pengadilan agama. Maya mengajukan gugatan perceraian.
Dengan segera berita itu bocor ke media. Maya tidak peduli. Maya pindah ke apartemen miliknya yang lain. Baik suami dan anaknya Regina tidak tahu tempat tinggal barunya ini. Ia membawa 3 orang pembantunya ikut pindah dengannya, dan hanya meninggalkan 1 orang pembantu di rumah itu untuk membantu keperluan Regina yang tidak mandiri.
Regina berteriak histeris membaca berita tentang ibunya di ponsel. Cepat-cepat ia pulang ke rumah, tetapi ia terperanjat dengan keadaan di rumah. Kacau balau. Ibunya pasti habis mengamuk, berita buruknya lagi Ibunya sudah pindah rumah. Dan tidak ada yang tahu kemana pindahnya. Tanpa ibunya, hidupnya berantakan.
Tiba-tiba seseorang muncul di ruang tamu rumah itu, ada seorang wanita cantik menunggunya. Regina tak mengenalnya. Karena Satpam sudah diberhentikan ibunya, seseorang dengan mudah masuk rumah itu, tidak seperti kemaren, banyak pembantu dan satpam yang menjaga rumah.
Wanita itu adalah Sofia, ibu kandungnya. Bencana baru saja memasuki kehidupan Regina.