webnovel

CERITA 18

Sabtu itu pagi-pagi sekali gilby, reza, dan endrico telah bertamu ditempat kosnya sandra, karena terlalu pagi sandra tak bisa menghindar lagi, dengan wajah kusut dia menyambut mereka.

"kenapa kalian?" tanya sandra ketus.

"harusnya kami yang bertanya, apa maumu?" kata gilby kesal.

"aku tidak tau apa maksud pertanyaanmu byx.." sandra masih mencoba mengelak

"kamu nggak usah sok baik sandra.. aku tau busukmu, dan ingat kamu hampir saja mencelakakan sahabatku" kata gilby suaranya berbisik marah. Wajah sandra jadi memucat, tapi dia tak mau kalah

"baik kita harus bicara, tapi tidak ditempat ini.. tunggu aku" katanya dan langsung masuk kedalam kamarnya dengan membanting pintu kamarnya. Tak lama kemudian dia telah keluar dengan pakaian sedikit rapi dan berjalan pergi. Gilby dan teman-temannya mengikuti sandra. Tapi ketika tiba didekat tempat mereka memarkirkan mobil reza.

"stop..kamu yang harus mengikuti kita, ayo naik.. jangan kau pikir aku masih bisa kau tipu lagi.." gilby menarik pundak sandra untuk berhenti, dan kemudian reza dengan cepat membuka pintu mobilnya, sandra duduk ditengah diantara gilby dan endrico. Mereka ke tempat yang telah mereka pikir paling aman untuk menanyai sandra.

"ingat jangan coba-coba kasar padaku..kalau sampai kalian kasar apalagi kurang ajar padaku, aku bisa teriak minta tolong biar kalian digebuki orang sekampung.." kata sandra dengan angkuhnya ketika mereka memaksanya untuk masuk kesebuah gudang tua milik keluarga reza.

 "hihihi cewek yang manarik.." makhluk itu tertawa.

  "kita bukan orang yang kasar dan licik sepertimu, jadi kalau kamu ingin kita menghormatimu lakukanlah yang seperti yang kami minta kamu lakukan." Kata gilby dengan tenang. Dengan menatap kesal pada gilby sandra masuk kedalam gudang itu dan diikuti oleh gilby, endrico dan reza.

"jadi apa mau kalian?" kata sandra dengan angkuh

"kamu yang harus cerita apa maksudmu, kuharap kamu bukan perempuan maniak kan.." kata gilby marah tak tahan dengan sikap sombong sandra. Sandra diam memandang gilby, dia sedang berpikir.

"kamu ingin tau apa maksudku?" tanya sandra memandang gilby, tapi gilby tak menjawab dia hanya memandang sandra dengan tatapan yang tajam.

"aku hanya ingin menikah denganmu? Kenapa apakah itu salah" jawab sandra tersenyum menantang, dia

menjawab pertanyaannya sendiri.

"tentu saja salah, karena cara yang kamu pakai itu salah, hanya orang gila yang menggunakan cara-caramu.. kamu tahu, kamu itu sepertinya sakit sandra.. sakit jiwa.." kata gilby tajam dan tegas, sebenar itu bukan gaya gilby berbicara tapi apa yang dia alami karena perbuatan sandra membuatnya jadi kejam.

"AKU NGGAK SAKIT BRENGSEK..AKU NORMAL.. aku hanya sayang pada orang tuaku.. pada kakek dan

nenekku.. mereka selalu memintaku agar bisa menikah denganmu sebelum umurmu 21 tahun.. bagaimanapun caranya aku harus menikah denganmu.." sikap sandra yang tadinya sombong dan angkuh tiba-tiba berubah jadi menyedihkan. Mereka semua kaget dengan pernyataan sandra tadi. Tapi semua teman gilby tak ingin ikut campur mereka hanya diam dan jadi penonton.

"kamu tau betapa berat usahaku untuk mendekatimu, kamu yang pandai dengan mudah memilih kuliah dikampus yang susah untuk orang bodoh masuki, jadi aku harus belajar dengan keras, mengorbankan semua waktuku, belum lagi kamu yang populer diantara para cewek-cewek.. teman-temanmu ini juga  orang yang sangat curigaan.. pokoknya KAMU BRENGKSEK BYX, si brengksek yang sangat menyusahkan" sandra mulai menangis.

"sudahlah hentikan omong kosongmu itu SANDRA, kita tidak sedang syuting  sinetron, apa maumu?" potong gilby, bosan dengan sandiwara sandra.

"AKU NGGAK BOHONG..APA YANG AKU CERITA ITU BETUL BRENGSEK.." teriak sandra.

"jadi maksudmu kamu menggodaku untuk menidurimu supaya aku menikahimu? Dan karena itu tidak berhasil kamu menjampi aku supaya juga aku akan mau menikahimu? Kamu gila ya.. kau tau umurku sekarang berapa? 18 tahun, apa kau pikir aku udah mau menikah?" gilby sedikit tertawa sinis. Sandra diam memandangi gilby.

"baiklah aku percaya dengan ceritamu itu, tapi kenapa kamu dan semua orang tuamu mau agak

kamu menikahiku? Kenapa?" paksa Gilby

"karena kau keturunan ketujuh dan pewaris perjanjian itu.." kata sandra pelan. DEG.. mendengar itu gilby kaget dan langsung menatap mahluk aneh itu, mahluk itu balas menatap gilby, dia sedang berdiri didekat sandra dengan melipat tangannya dia tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"hihihi aku nggak tau bos.." kata mahluk itu dan kembali memandangi sandra.

"bagaimana kau tau tentang keturunan ketujuh itu?" mendengar jawaban mahluk aneh itu yang tidak tau, gilby benar-benar penasaran. sandra memandangi gilby dengan senyum kecut.

"karena nenekku yang cerita, ibu dari nenekku dia kakak dari ayah kakekmu, dahulu kakekku sangat berambisi untuk menjadikan ayahku sebagai pewaris keenam, dia merencanakan suatu kecelakaan buat ayahmu, tapi ayahmu meninggal dengan sendirinya, dan juga tetap tidak bisa karena aku lahir sebagai anak ayah, seorang perempuan, warisan itu hanya jatuh pada anak laki-laki.."

"apa maksud ceritamu ini, jadi kita sebenarnya bersaudara dan warisan apa? Kenapa keluargamu begitu berambisi?" potong gilby, dia memang tidak tau tentang cerita itu, yang tau dia sebagai turunan ketujuh dan pewaris perjanjian, tapi apa isi perjanjian itu dia sama sekali tidak tau.

"kamu bohong kalau tidak tau tentang perjanjian itu, harusnya setiap keturunan laki-laki pertama itu selalu dijaga oleh seorang mahluk gaib dan dia pasti akan menceritakan apa isi perjanjian itu?" kata sandra dia memandang ragu pada gilby, gilby memang terlihat tidak tau dengan perjanjian itu, sandra tidak tau kalau dalam perjanjian itu sebagai pewaris perjanjian itu mereka baru akan diberitahukan pada saat umur mereka 21 tahun, dan karena gilby tidak tinggal bersama keluarga dari ayahnya jadi dia memang tidak pernah tau dengan perjanjian itu.

"perjanjian itu tentang apa? Kenapa begitu penting?" tanya gilby lagi dia semakin penasaran,

"hihihi bos belum saatnya bos tau..itu nanti aku yang akan cerita saat bos berusia 21 tahun.. terlalu berbahaya bos..pokoknya bukan aku yang cerita.." mahluk aneh itu tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tidak setuju.

"apa isi perjanjian itu sandra.. jawab aku.." paksa gilby, sandra terlihat ragu, di marasa aneh kalau gilby pewaris ketujuh itu kenapa dia tidak tau pikirnya.

"sandra kamu dengan aku nggak sih..apa isi perjanjian itu?" tanya gilby lagi, sandra masih terlihat ragu, tapi kemudian

"dahulu kakek buyut kita sangat-sangat kaya, hampir semua barang miliknya terbuat dari emas dan permata, konon katanya dia punya tambang emas, dan disaat perang jepang dia menyimpan semua hartanya itu untuk diwariskan kepada keturunannya yang ketujuh, jadi sebagai pewaris ketujuh semua harta itu akan menjadi milikmu" kata sandra dengan tenang, gilby dan kedua temannya begitu kaget dengan cerita itu.

"waaah byx.. berarti kamu orang yang sangat kaya byx.." reza begitu kagum mendengar cerita itu.

"jadi itu sebabnya kamu ingin menikahiku, agak punya bagian dari warisan itu?" kata gilby dia tak ingin membahas harta itu, karena dia tau perkataan sandra ada benarnya juga, karena sandra sepertinya tau semuanya, tentang mahluk aneh itu dan juga pewaris ketujuh.

"iya.. karena seharusnya keluargaku juga harus punya bagian dari harta itu, hanya karena nenekku seorang perempuan bukan berarti dia tidak punya hak kan..walaupun dia perempuan, dia tetap anak yang tertua jadi harusnya dia juga punya hak.." sandra terlihat kesal.

"kalau hanya ingin hak kenapa tidak meminta padaku, kenapa harus menikahiku? Kau pikir aku percaya dengan cerita dongengmu ini?" kata gilby tersenyum meremehkan.

"ya sudah kalau tidak percaya, aku juga tidak berminat lagi padamu, aku ragu apakah kamu memang benar turunan ketujuh itu? melihat kebodohanmu ini aku jadi ragu kalau kamu benar anak ayahmu.." sahut sandra dengan sinis, dan dia berjalan keluar dari gudang itu meninggalkan gilby bersama teman-temannya yang masih tidak percaya dengan apa yang mereka dengar tadi.