webnovel

BAB 5

"ehm, ga usah pah nanti malah kelamaan lagian ini Meita juga udah selesai ko sarapannya ini juga mau langsung jalan ke sekolah aja" ucap ku buru buru sambil menghabiskan susu yang selalu di buatkan mama setiap sarapan dan langsung pamit meraih tangan papa dan mama

"assalamualaikum pah, mah, kak Laura aku berangkat duluan ya kak" ucap ku buru buru dan langsung berlalu meninggalkan keluarga ku di meja makan.

Dan saat aku sampai di depan pintu luar rumah ku, aku sudah melihat kak Dimas sedang duduk di atas motornya menunggu ku.

"ehm, pagi kak" ucap ku menyapa kak Dimas sambil berjalan mengampirinya

"pagi juga Mei, kamu udah siap berangkat ke sekolah sekarang?" Ucap kak Dimas bertanya pada ku dengan nada suara yang sangat lembut

"udah ko ka, yaudah jalan sekarang yu" jawab ku langsung

Aku dan kak Dimas pun langsung bergegas pergi ke sekolah tapi di pertengahan jalan aku langsung memikirkan bagaimana nanti reaksi Maya kalau sampai melihat aku berangkat ke sekolah Bersama kak Dimas seperti ini, tapi rasanya juga tidak mungkin kalau aku sampai meminta kak Dimas menurunkan aku di ujung jalan sekolah bisa bisa aku di anggap tidak sopan dan tidak menghargai dia nantinya.

"ah gimana nanti ajalah, lagian aku udah biasa juga ko di ledekin sama Maya" ucap ku dalam hati berusaha menenangkan diri sendiri

Dan sesampainya di sekolah aku tidak melihat keberadaan Maya di depan gerbang sekolah "ah aman aku" ucap ku dalam hati karena merasa lega tidak melihat Maya di depan gerbang sekolah.

Saat turun dari motor kak Dimas secara tidak sengaja aku juga melihat Angga sedang melepas jaketnya karena sepertinya dia juga baru saja sampai tapi aku untuk memilih untuk tidak menyapanya karena aku juga tidak mau kalau sampai dia merasa kau seperti orang yang so asik pada nya karena menurut ku dia adalah tipe cowok yang sangat dingin dan juga sangat cuek.

"makasih ya ka udah jemput aku tadi di rumah" ucap ku pada kak Dimas

"sama sama Mei, aku seneng ko berangkat ke sekolah bareng sama kamu" jawab kak Dimas dengan senyum yang selalu menghiasi wajahnya itu

Aku langsung buru buru beranjak dari parkiran karena aku sangat tidak mau kalau sampai ada yang melihat aku pagi ini berangkat ke sekolah Bersama kak Dimas.

Dan saat aku berada di Lorong kelas dari jauh aku melihat Kak Doni sedang berbicara dengan seorang siswi perempuan di seberang lapangan tapi aku memilih untuk tidak memperdulikan dan tidak menghiraukannya karena aku merasa bahwa itu bukan lah urusan ku dan aku juga tidak juga tidak bisa menuduh kak Doni macam macam hanya karena aku melihat kak Doni sedang berbicara dengan lawan jenis.

Tanpa aku sadari ternyata Angga sudah berada tepat di belakang ku, mengikuti Langkah kaki ku tanpa berusaha untuk berjalan mendahului ku.

"aduhhh" teriaknya ketika menabrak tubuh ku yang sedang berhenti karena mata ku masih saja memperhatikan kak Doni yang sepertinya asik sekali ngobrol dengan siswi perempuan itu

"dasar ya cewek itu emang suka seenaknya aja, kalau berhenti suka ga ngasih lampu rem" gerutu Angga sambil terus berjalan menuju kelas

Aku yang mendengarnya pun menjadi semakin yakin kalau aku sudah salah menilai tentang dia karena ternyata dia memang tidak semenyebalkan seperti yang aku pikirkan sebelumnya.

Dan aku pun memilih melanjutkan Langkah ku menuju ruang kelas, sesampainya di kelas aku melihat Maya sudah duduk di bangkunya dengan Manis menunggu ku

"tumben kamu udah masuk duluan, biasanya nungguin aku di depan gerbang sekolah" ucap ku bertanya pada Maya karena bingung dia tidak seperti biasanya yang selalu menunggu ku

"lah ngapain aku nungguin kamu di depan gerbang sekolah bengong sendirian sementara aku kamu berangkat sekolah naik motor boncengan udah kaya film Dilan sama Milea aja" ucap Maya dengan sinis

"sejak kapan si sahabat ku ini jadi kaya cenayang yang bisa ngeliat sesuatu tak kasat mata sama bisa ngeliat masa depan begini" ucap ku bingung dalam hati

"siapa si May?" ucap ku denga pura pura tidak tau maksud ucapan Maya sebelumnya

"dih pura pura ga tau lagi kamu, pokonya aku ga mau tau ya Mei hari ini kamu harus traktir aku nanti di kantin" ucap Maya pada ku dengan memaksa

"traktir kamu? Dalam rangka apa nih aku harus traktir kamu? Kan hari ini aku bukan lagi ulang tahun May, oh aku tau kamu pasti masih ngambek masalah kemarin sore karena aku ga bisa anterin kamu ke mall ya?" ucap ku mencoba menebak

"iiihhh gaakkk, bukan karena itu Meita" ucap Maya

"terus karena apa dong May" ucap ku makin merasa penasaran

"ya karena aku kan udah memperlancar jalan kamu yang lagi PDKT sama kak Dimas" ucap Maya sambil tersenyum dengan bangganya karena merasa telah menjadi mak comblang yang handal

"gimana.. gimana May?" ucap ku pada Maya karena masih merasa bingung

"aduh sahabat ku sayang, jadi kemarin sore tuh pas aku lagi di mall aku ketemu sama kak Dimas nah dia lagi ada di toko buku, kamu si ga ikut aku ke mall kemarin" ucap Maya menjelaskan maksudnya pada ku

Dan sekarang yang menjadi pertanyaan ku saat ini adalah sejak kapan seorang Maya sahabat ku ini suka pergi ke toko buku.

"nah terus kak dimas tuh nanyain nomer handpone kamu terus nanyain alamat rumah kamu juga sama aku" ucap nya lagi berusaha menjelaskan lebih lanjut

" oh jadi ternyata kamu yang udah ngasih nomer handphone sama alamat rumah aku sama kak Dimas" ucap ku bertanya pada Maya

"yaiyalah, emang kamu pikir kak Dimas bisa tau nomer handphone dan alamat kamu dari siapa lagi coba kalau bukan dari aku" ucap Maya dengan rasa bangganya

Ah ternyata aku salah karena tadi berusaha buru buru di tempat parkir tadi dengan maksud hati menghindari Maya karena tidak ingin dia tau aku berangkat ke sekolah bareng kak Dimas tapi sayangnya ternyata Maya lah biang dari kak Dimas bisa sampai menjemput ku tadi di rumah, nasib ku deh memang sepertinya.

Dan tidak berselang lama bel sekolah pun berbunyi pertanda jam pelajaran akan segera di mulai, kali ini yang menjadi pelajaran di jam pertama adalah kesenian dan saat di tengah pelajaran kami semua di berikan tawaran untuk nantinya tampil dalam acara pentas seni sekolah dalam rangka penyambutan siswa siswi baru tahun ajaran baru ini.

Maya pun sangat bersemangat untuk ikut dalam acara pentas seni itu dan ia pun mengajak aku juga Dita untuk ikut serta dengannya tampil di pentas seni itu.

"kita bertiga ikut yu guys" ucap Maya dengan semangat mengajak aku dan Dita

"enggak ah May, aku ga tertarik ikut acara pentas seni begitu" ucap Dita dengan tegas menolak ajakan Maya

"aku juga ga mau ikut ah May" ucap ku juga menolak ajakan Maya karena aku memang paling tidak suka jika harus menjadi pusat perhatian

"saya mau ikut pak" ucap Angga secara tiba tiba mengangkat tangannya, dan dia mengajukan dirinya utnuk memperlihatkan keahliannya bernyanyi dan memainkan alat music gitar itu

"Wah Mei ternyata si Angga itu bisa nyanyi sama main gitar loh" ucap Maya berbisik tepat di telinga ku

"alah palingan juga suaranya fals May" ucap ku meremehkan Angga

Dan setelah itu bel istirahat pun berbunyi

"ayo Mei ke kantin, jangan lupa traktir aku" ucap Maya pada ku menagih permintaannya tadi pagi yang bahkan sebenarnya aku belum mengiyakan permintaannya tadi itu

"ayo Dit, kita ke kantin bareng" Ucap ku mengajak Dita ke kantin tanpa menghiraukan permintaan Maya

Di kantin sekolah aku, Maya dan Dita pun sudah bersiap siap memesan makanan kami masing masing

"eh kamu adiknya si Laura kan?" tiba tiba saja terdengar suara perempuan yang cukup asing bertanya pada ku

Aku pun langsung menoleh melihata siapa perempuan itu, dan saat aku melihat wajahnya aku merasa tidak cukup asing dengan wajahnya, ya tidak salah itu adalah siswi perempuan yang tadi pagi aku lihat sedang berbicara dengan kak Doni pacarnya kak Laura.

"Iya ka, ada apa ya?" ucap ku dengan rasa bingung dan juga heran

"misi ya, aku mau duduk di situ" ucap Angga yang tiba tiba saja muncul di hadapan ku membawa sepiring makanan. Belum sempat siswi perempuan itu duduk di samping ku dia sudah merasa terusir secara halus dengan sendirinya.

"ah syukurlah dia udah pergi" ucap ku dalam hati karena merasa lega perempuan itu sudah pergi

Karena sejujurnya aku melihat wajahnya sangat tidak bersahabat dengan ku dan aku sangat merasa malas dan aku tidak mau berurusan dengan perempuan itu.

Tapi aku juga sebenarnya merasa heran padanya sebenarnya apa salah ku dengannya sampai sampai wajahnya sangat tidak bersahabat seperti itu saat melihat ku tadi.

"kamu tuh ga bisa cari tempat duduk yang lain ya Angga, sampai harus banget duduk di samping aku begini" ucap ku berbisik di telinga Angga

"harusnya kamu itu malah berterima kasih sama aku, kalau aku tidak duduk di samping kamu sekarang mungkin perempuan tadi udah jambakin rambut kamu itu" ucap aku balik berbisik di telinga ku

"sebenarnya yang di ucapkan Angga itu ada benarnya si, tapi aku merasa bingung ada urusan apa sebenarnya perempuan itu sama aku ya" ucap ku bergumam dalam hati

"apa jangan jangan ada hubungannya karena aku tadi pagi melihat dia yang lagi ngobrol dengan kak Doni ya? Atau jangan jangan karena tadi pagi aku berangkat ke sekolah bareng kak Dimas ya?" ucap ku Kembali dalam hati karena benar benar bingung dengan sikap perempuan tadi itu yang seakan sangat tidak suka dengan ku.

Dan setelah aku menyelesaikan makan ku di kantin tidak lama berselang bel sekolah pun Kembali berbunyi pertanda kami para siswa dan siswi harus Kembali masuk kedalam kelas kami masing masing.

Aku, Maya dan Dita pun berjalan meninggalkan kantin untuk Kembali menuju kelas ku, sementara Angga mengikuti Langkah kami bertiga dari arah belakang, dan sesekali pula aku menoleh ke belakang melihat ke arah Angga.

"Mei .." kak Laura memanggil ku dan yang membuat ku terkejut adalah ada perempuan yang tadi menghampiri ku di kantin berdiri tepat di sebelah kak Laura

"apa jangan jangan dia temen sekelasnya kak Laura ya? Tapi kenapa dia jutekin aku kaya gitu ya? Bahkan dari caranya melihat ku pun sangat tajam sekali seolah olah ingin menerkam ku" ucap ku dalam hati dan segala pertanyaan itu sangat berkecamuk di dalam di dalam pikiran ku.

Lalu aku melihat kearah belakang, dan yang ku lihat Angga juga ikut menghentikan langkahnya seolah olah Angga sedang mengawasi ku dari kejauhan.

"Mei, nanti kakak ada ada tugas kelompok di rumahnya Sonia nanti tolong kasih tau mama ya kakak pulang telat lagi hari ini" ucap kak Laura menitipkan pesan pada ku

Dan aku pun memilih untuk tidak mempertanyaakan siapa sebenarnya perempuan yang berdiri tepat di sebelahnya kak Laura itu.

Aku pun mengangguk pertanda mengiyakan untuk menyampaikan pesannya nanti pada mama, lalu aku, Maya, Dita dan Tidak lupa Angga yang masih tetap setiap berjalan di belakang ku pun melanjutkan Langkah kami menuju ke kelas.

Setelah sampai di kelas kami pun Kembali duduk di kursi kami masing masing.

"eh Mei aku mau nanya deh, tadi kamu sama Angga tuh bisik bisik apa si di kantin" tanya Maya pada ku dengan heran saat aku baru saja duduk di kursi ku

"bukan apa apa ko May, aku Cuma nyuruh dia pindah aja biar ga duduk di samping ku soalnya bikin selera makan ku ilang aja dia tuh" ucap ku menjawab pertanyaan dari Maya dan berusaha meyakinkannya.

Sepertinya Maya tidak sadar kalau tadi saat di kantin ada perempuan yang mengampiri ku dan caranya melihat ku pun seperti aku adalah musuhnya. Kami pun melanjutkan jam pelajaran dengan tenang.

Setelah semua jam pelajaran selesai, bel pun Kembali berbunyi pertanda sekolah sudah selesai untuk hari ini, guru di jam pelajaran terakhir pun pergi meninggalkan ruang kelas dan kami para siswa pun juga meninggalkan ruang kelas, dan ada juga para siswa yang berlarian seolah sedang berlomba untuk secepatnya meninggalkan sekolah.

"hei Mei, kamu mau pulang bareng sama kau ga? Kayanya kita searah deh" ucap Angga secara tiba tiba mengagetkan aku dan Maya

"ada apa nih ko tiba tiba Angga ngajakin aku buat pulang bareng ya?" gumam ku dalam hati penuh dengan rasa curiga pada Angga saat ini

Belum sempat aku menjawab ajakan dari Angga barusan secara tiba tiba dari arah depan pintu kelas kak Dimas muncul

"aku anterin kamu pulang ya Mei" ucap kak Dimas menawarkan diri pada ku

"duh sebenarnya aku malas sekali kalau harus pulang bareng cowok rese kaya Angga ini tapi rasanya aku juga ga mau terlalu dekat dengan kak Dimas karena rasanya aku takut kalau saja ternyata dugaan ku benar kalau perempuan yang tadi menghampiri ku di kantin itu karena dia tidak suka melihat aku yang dekat dengan kak Dimas" ucap ku dalam hati karena bingung harus bagaimana saat ini

Angga yang mendengar ajakan dari kak Dimas pun langsung buru buru pergi tanpa mendengar jawaban ku dengan ajakan dari dia sebelumnya.

"aduh maaf banget kak Dimas, aku udah mau pulang bareng sama temen ku gapapa ya ka sekali lagi aku minta maaf ya kak" ucap ku menolak secara halus ajakan kak Dimas karena mulai sekarang aku memilih untuk menjaga jarak saja dengan kak Dimas

"Angga .." teriak ku memanggil Angga yang sudah berada di Lorong kelas dan langkahnya terhenti dan menoleh kearah ku

"tungguin aku di parkiran ya" ucap ku padanya dan tanpa menjawab pertanyaan dari ku Angga langsung melanjutkan langkahnya menuju ke parkiran sekolah

Maya dan Dita yang melihat pun tidak bisa banyak bertanyaa saat ini pada ku

"ayo May, Dit, aku udah di tungguin Angga nih di parkiran" ucap ku pada Maya dan Dita untuk keluar dari kelas sementara kedua teman ku itu masih dalam keadaan yang kebingungan melihat ku.

"maaf ya kak aku duluan, next time aja ya kak soalnya aku udah janji sama teman aku" ucap ku Kembali meminta maaf dan merasa tidak enak hati pada kak Dimas

"oh yaudah gapapa ko Mei, hati hati di jalan ya" ucap kak Dimas pada ku dengan senyum yang selalu saja menghiasi wajahnya itu

Aku, Maya dan Dita pun langsung berjalan keluar kelas dan kami langsung menuju ke tempat parkiran sekolah

"kamu serius mau pulang bareng sama Angga ini Mei" ucap Maya pada ku karena merasa heran

"ya tergantung si Angga masih nungguin aku apa enggak di parkiran nanti" ucap ku dengan santai menjawab pertanyaan dari Maya

"kenapa kamu ga pulang bareng sama kak Dimas aja si Mei?" tanya Maya lagi dengan wajah yang masih penuh keheranan.

Belum sempat aku menjawab pertanyaan dari Maya tadi, dari arah belakang aku mendengar suara perempuan memanggil kak Dimas.

Saat aku menoleh ke belakang ternyata benar saja yang memanggil kak Dimas adalah perempuan yang tadi pada saat jam istirahat menghampiri ku dan memandangkan dengan tatapan penuh ketidak sukaan.

Aku pun memilih untuk tidak memperdulikan apa yang sedang mereka berdua bicarakan sekarang, aku memilih untuk tetap melanjutkan Langkah ku menuju ke tempat parkir sekolah.

Sesampainya di parkiran Dita langsung pamit pada aku dan Maya karena dia sudah di jemput supirnya, dan Maya pun langsung sibuk dengan telpon genggamnya yang sepertinya sedang memesan ojek online, sedangkan aku memperhatikan sekeliling parkiran mencari keberadaan Angga.

"apa jangan jangan tadi itu Angga Cuma basa basi aja ya ngajakin aku buat pulang bareng sama dia ya" ucap ku bertanya dalam hati

Mata ku pun berhenti melihat sekeliling ketikan menemukan sosok yang ku cari dari tadi. Angga sudah duduk di atas motornya memakai jaket dan tas di yang menempel di punggungnya serta rambutnya yang sedikit berantakan.