Dengan langkah pelan namun pasti Yudi mendekati ranjang pembaringan Ayu. Air matanya luruh lagi dan kini semakin deras.
Yudi meraih sebelah tangan Ayu, kemudian menempelkannya di pipinya yang telah basah karena air mata. Pangkal bahu Yudi bergerak seirama dengan pangkal isak tangisnya.
Manda dan Akbar nampak teriris hatinya kala mendengar tangisan Yudi.
"Sayang, banguuun," ucap Yudi dengan terbata-bata. Indra pendengaran Akbar dan Manda bekerja sangat baik mereka bisa dengan jelas mendengar ucapan Yudi. Tapi mereka biarkan saja tanpa menyela.
"Harusnya aku nggak biarkan kamu mendonorkan ginjalmu, kamu terlalu syok." Yudi tidak berhentinya merancau. Manda kemudian mendekati keduanya dan mengambil posisi duduk tepat di hadapan Yudi.
Manda menegaskan pada Yudi, bahwa keputusannya menyetujui keinginan Ayu untuk mendonorkan ginjalnya pada Firman sudah tepat dan bukanlah sebuah keputusan yang salah.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください