Kepala istana muda terus menikam keledai itu berulang kali untuk membuatnya memekik. Pisau bergerigi itu berlumuran darah, tetapi keledai itu tidak pernah berteriak. Ia hanya memandang kepala istana muda dengan ekspresi jijik.
Wajah Zhu Du Qing memerah, dan ia terus mengutuk Yun Yan Li dan para bawahannya. Yun Yan Li mengabaikannya dan terus memerintahkan kepala istana muda, "Sepertinya keledai ini tidak merasakan sakit di kulitnya. Apakah ia keledai jantan? Jika itu masalahnya, mari kita ambil penisnya."
Keledai itu sangat marah ketika kepala istana muda itu segera meletakkan pisaunya di dekat penis keledai itu. Untuk pertama kalinya, keledai itu berteriak ketakutan. Jeritannya memekakkan telinga, dan sangat berbeda dari keledai biasa. Ia terdengar seperti naga, dan mengejutkan telinga semua orang. Seluruh lembah bergema dengan jeritan melengking.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください