Seluruh prajurit yang bertugas bergegas memeriksa keributan itu. Semua orang kaget ketika melihatnya.
Karena langit masih gelap, tidak seorang pun bisa melihat apa yang terjadi setelah pakaian itu jatuh ke tanah.
Seorang prajurit yang sangat terampil dan mahir Kung Fu melompat turun dari tembok tinggi dan memeriksa sekitarnya. Semua orang mencemaskan keselamatan prajurit itu.
Sesaat kemudian, prajurit itu muncul dan melompat beberapa kali sebelum terbang naik ke dinding lagi. Dia membawa setumpuk barang bersamanya.
Ada satu setel hitam yang telah ditumpuk rapi serta jangkungan dan topeng hantu ....
"Apa ini?" Pemimpin regu prajurit itu bertanya.
Prajurit itu berlutut dan melapor padanya, "Lapor, Ketua. Kami menemukannya di tepi sungai tetapi kami tidak melihat siapa saja di sana."
Pimpinan regu itu bertanya, "Apakah kamu yang menyusunnya? Rapi sekali!"
"Pakaian itu sudah ditumpuk seperti ini dan diletakkan di atas batu besar."
Pimpinan regu tercengang ketika melihat pakaian itu. Butuh waktu kurang dari setengah menit waktu jas itu mengambang di udara sampai prajurit itu melompat turun dari dinding.
Pakaian itu telah dilipat dan ditumpuk dengan begitu rapi, bahkan orang-orang yang ahli menyetrika pakaian pun tidak bisa menyelesaikannya dalam waktu sesingkat itu ….
Jika sungai itu tidak berhantu, pasti ada guru ilmu bela diri yang legendaris di sekitarnya! Karenanya, mereka memutuskan untuk melaporkan situasi ini ....
….
Gu Xi Jiu tidur nyenyak di kamarnya seharian. Tidak ada yang berani mengganggu istirahatnya tanpa seizinnya. Namun, dia bangun karena kebisingan dari luar di malam hari.
Dia seorang pembunuh profesional dan sudah biasa selalu waspada bahkan saat sedang tidur, sehingga suara lirih pun bisa menarik perhatiannya. Dulu di dunia asalnya, dia tidak akan bisa tidur selama berjam-jam.
Setelah bangun, dia memijat kedua pelipisnya karena merasa agak pusing. Tubuh ini masih sangat belia, dan anak-anak biasanya butuh lebih banyak tidur karena mereka mudah lelah.
Kali ini sangat beda dibanding di dunia modern ketika dahulu dia sangat penuh tenanga, walaupun dia belum tidur selama tiga hari.
Gu Xi Jiu mencoba mendengarkan percakapan di luar, dan dia pun mengetahui kira-kira apa yang sedang terjadi.
Ayahnya ada di sana bersama kakak kelimanya, Gu Tian Yi.
Karena Gu Xi Jiu tidak memerintahkan siapa pun untuk membangunkannya, para pelayannya tidak menyambut kunjungan mereka.
Gu Xie Tian marah-marah karena inilah pertama kalinya dia mengalami perlakuan kasar dari putrinya. Selain itu, Gu Tian Yi berusaha memperburuk keadaan dengan mengompori amarah ayahnya, membuat situasi semakin panas.
Gu Xi Jiu tahu para pelayannya sangat tegas dan tidak akan mengalah, apalagi tunduk pada ayahnya.
Tidak peduli bagaimana ayahnya mencoba menakut-nakuti atau mengancam mereka, mereka sangat tegas dan kelakuan mereka membuatnya berang. Setelah beberapa saat, Gu Xie Tian memerintahkan para prajurit dan pengawalnya untuk menghukum para pelayan wanita itu!
Gu Tian Yi tampak senang karena dia juga kesal pada para pelayan itu. "Berani-beraninya mereka menyinggung Ayah!"
Gu Xie Tian berwatak pemarah karena dia selalu mendera para prajurit ketika mereka menentang idenya. Watak pemarahnya memang agak berkurang sejak pangkatnya dinaikkan menjadi Jenderal Biao Qi, namun tabiatnya tetap mendarah daging!