webnovel

Tidak Konsentrasi

Dengan kepergian Tuan Soekamto, Handoko terdiam dalam waktu yang lama sambil menatap ke arah lantai. Pikirannya terus berputar-putar mengenai masalah yang baru saja diberitahukan Tuan Soekamto padanya.

Ian yang ada di sampingnya merasa bingung harus berbuat apa saat melihat keadaan majikannya yang seperti itu. Sebenarnya dia tidak ingin masalah ini diumumkan, tetapi dia juga tidak ingin membiarkan Handoko tidak mengetahuinya, belum lagi kenyataan tentang keadaan saudara lainnya yang sangat menyedihkan.

Di ruang tamu, hanya suara nafas dua orang yang bisa terdengar secara samar, tapi suasananya terasa sangat berat.

Setelah sekian lama, Handoko berkata dengan pelan, "Di mana buku harian kakek saya?"

"Ketika beliau meninggal, Tuan besar meletakkan buku harian itu di kuil. Dia berkata, jika suatu saat Anda menemukan kebenaran, Anda bisa pergi ke sana dan mengambil buku hariannya."

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください