"Setaaaan. . setaaaan. . " teriak Deni yang lari ketakutan melihat setan.
Terlihatlah Deni dari kejahuan yang di saksikan oleh Rama dari posnya, terlihat dia lari terbirit birit dengan sempoyongan dan jatuh bangun karena ketakutan.
Sampailah Deni di pos Rama dengan nafas terengah engah yang membuatnya langsung berbaring di atas aspal jalan depan pos Rama.
"Sialan loe bro, ninggalin gua" Teriak teriak Deni sambil terengah engah.
"Salahmu sendiri di bilangin ngeyel, pake acara mabuk segala kamu ini" saut Rama sambil menahan tawanya melihat Deni jatuh bnagun pas ketakutan.
"Uuuuuuuueeeek. . uweeeeek. ." muntah Deni.
"Brooo. . bro. . nyusahin gua aja lu, minum alkohol di pabrik, kayak gini kalo tau Madi bisa mampus kamu" kata Rama yang prihatin sambil mengelus ngelus punggung Deni karena muntah muntah.
"Gua pusing bro, gara gara di gini'in sama mantan ku, seolah olah habis manis sepah di buang" saut Deni dengan galau.
"Alkohol tidak akan menyelesaikan masalah bro, ada nya tambah masalah, kalo mau lupa sesaat mending minum obat tidur aja bro, waktu tidur kamu pasti gak akan inget masalah mu, tapi kalo efeknya mau agak lama minum racun aja bro" kata Rama sambil bergurau.
"Sialan lu, malah kepingin temenya mampus" saut Deni yang mulai sadar.
Percakapan di antara mereka pun berlangsung sekitar 30 menitan yang berakhir karena Feri yang telpon ke Rama bahwa Madi habis patroli di garasi dan menuju ke gedung A dan B, Rama pun sontak membersihkan bekas muntahan Deni dan mengantar Deni ke pos.
"Ayo Den cepat gue anterin ke posmu, Madi menuju kesini" kata Rama sambil nyalain motornya.
"Gak mau bro, nanti setan nya muncul lagi bisa pingsan aku" saut Deni yang masih ketakutan.
"Nggak nggak bro, nanti kamu siaga di atas motor aja, jadi nanti kalo muncul lagi langsung tancap gas aja" kata Rama yang memberi solusi.
"Okelah bro dari pada nanti di hukum Madi" saut Deni dengan terpaksa.
Rama pun mengantar Deni ke posnya dan sesuai saran dari Rama Deni pun duduk di atas motor dan siap ngegas motornya jika terjadi apa apa.
Setelah mengantar Deni, Rama pun buru buru kembali ke posnya karena Madi pasti menuju ke posnya dulu.
"Gimana Ma, aman kan ?" tanya Madi setiba di posnya selang beberapa menit.
"Aman ndan" saut Rama dengan sigap.
"Oke, saya lanjut patroli dulu" kata Madi sambil menyalakan motornya lagi.
Madi pun melanjutkan patrolinya dan menuju ke pos Deni.
"Loh Den, kenapa kamu nungkring di atas motor gini, nggak dingin apa ?" tanya Madi yang baru datang di pos Deni.
"uuuuuwek. . uuuuuuuuuweeek. ." (muntah)
Denu pun muntah lagi gara gara minum alkohol tadi.
"Loh kamu minum alkohol ya" sontak kata Madi yang mencium muntahan dari Deni yang begitu menyengat yang tercium jelas kalau itu alkohol.
"Iya ndan" jawab Denj yang ketahuan.
Madi pun marah karena mengetahui anggotanya minum alkohol di pabrik, Deni pun dimarahi habis habisan oleh Madi dan ditanyai mengapa bisa biasanya minum alkohol di pabrik jelas jelas itu larangan keras di pabrik dan jika si ketahui pimpinan yang lebih atas resikonya bisa di keluarkan.
Deni pun menceritakan masalah yang di alaminya dan menceritakan kejadian mengapa dia nungkring di atas motor.
"Minum alkohol tidak akan menyelesaikan masalah, wanita di dunia bukan hanya ada satu, mungkin allah tidak menjodohkanmu dengan dia karena ada wanita yang lebih baik menunggumu di sana" tutur Madi tentang masalah yang di alami Deni.
Deni pun termenung akan kata kata Madi.
"Terima kasih ndan atas nasihatnya, saya janji ini yang terakhir minum alkohol, tapi saya agak takut ndan kalo setan nya nongol lagi" kata Deni.
"Setan nongol mungkin kepingin jadi pacarmu karena dia tau kamu lagi jomblo" kata Madi agak nglawak.
"Haaaaah. . bisa aja komandan ini" saut Deni yang sudah mulai sadar dari pengaruh alkohol.
"Sekarang sebagai hukumannya kamu lari keliling gedung A 2x dan setelah itu kamu dilarang meninggalkan pos apa pun yang terjadi kecuali ada bahaya yang mengancam pabrik" perintah Madi.
Deni pun dengan terpaksa melaksanakan perintah dari Madi karena takut dari pada di laporkan ke pimpinan yang lebih atas.
"Ya sudah aku lanjut patroli dulu, ingat pesan ku tadi dan kalo kamu takut baca dzikir" kata Madi sambil menaiki motornya.
"Awas kalo kamu tidak ada di pos, akan ku hukum lebih berat lagi, nanti aku akan datang lagi" ancam Madi sambil menyalakan motornya.
Madi pun melanjutkan patrolinya, dan Deni pun takut dengan ancaman Madi dia pun tidak berani meninggalkan pos, namun suara suara aneh dan bayangan bayangan hitam seolah olah lewat di depan nya, tapi dengan kegigihan Deni dia pun tetap bertahan di posnya.
Wiiiik. . wik wik wik wik. . wik wik wik wik ah (nada sering).
Hp Deni berbunyi, dan yang menelpon adalah Rama, Deni pun bercerita bahwa dia baru dimarahin habis habisan oleh Madi dan di hukum.
"Ha ha ha haaaa. . kasihaaaan, ayo mabar ajalah dari pada kamu berfikir yang tidak tidak" kata Rama dengan tertawa keras.
"Sialan malah ketawa kamu, okelah gas bosku kita mabar aja" saut Deni.
Mereka berdua pun akhirnya mabar sampai pagi dan tak terasa shift 1 sudah datang untuk menggantikan mereka.
Setelah di gantikan mereka berdua pun meluncur ke pos utama untuk melakukan apel pulang.
"Mohon perhatian siap grak, lencang kanan grak, tegak grak, istirahat di tempat garak" aba aba Madi memimpin apel turun jaga.
"Selamat pagi" sapa Madi memimpin apel.
"Pagi" jawab semua anggota.
"Tugas jaga malam ini saya agak kecewa, banyak anggota yang melakukan pelanggaran, dan kebanyakan semua itu terjadi gara gara makhluk ghaib yang menampakkan diri" kata Madi dengan tegasnya, anggota yang merasa bersalah pun menunduk.
"Kalian semua ini satpam jadi jangan takut, anggap itu teman jaga kalian, setelah kejadian ini setelah pulang kerja kita akan mengadakan belajar ngaji bareng bareng, agar kita lebih mengenal allah, dan agar kalian semua bisa mengatasi jika ada gangguan gangguan dari makhluk ghaib" kata Madi dengan tegasnya.
Apel turun jaga pun di bubarkan, dan semua nya pergi untuk melakukan absen setelah itu berkumpul kembali di mushola di dekat pos utama satpam untuk melakukan ngaji bareng.
"Ayo semua nya wudhu dulu" teriak Madi pada seluruh anggota.
Semua anggota pun mulai berwudhu dan berkumpul di mushola, untuk melakukan ngaji bareng yang di pimpin oleh Madi langsung.
Mereka pun di beri tausiyah oleh Madi tentang makhluk ghaib, mereka pun juga diajari gimana cara menghadapi jika ada gangguan gangguan dari makhluk ghaib.
Mereka semua pun jadi lebih termotivasi karena kata kata dari Madi, mereka pun juga mendapat bekal jika ada gangguan gangguan dari makhluk ghaib.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!