Nadia melihat layar ponselnya. Begitu ia menemukan satu kontak profil yang dicarinya, ia berhenti. Ada nama Fauzan di sana. Nadia tentu saja langsung mengusap kursor berwarna hijau di layar ponselnya tersebut. Kemudian, ia segera menempelkan ponselnya ke telinganya.
Satu nada sambung terdengar setelah sekian detik berlalu. Nadia menunggunya dengan menahan degupan jantung yang mendadak tidak normal. Selalu seperti ini jika ia menghubungi Fauzan.
Klek.
"Halo?" Terdengar suara Fauzan dari seberang sana.
"Halo, Zan? Kamu ada di mana?" tanya Nadia spontan.
"Aku, ada di rumah," jawab Fauzan.
"Oh..." Nadia hanya bisa mengucapkan satu kata itu. Ia juga mengangguk-anggukkan kepalanya meskipun Fauzan tidak bisa melihatnya.
"Ada apa?" tanya Fauzan lagi.
"Eem..." Nadia berpikir apa yang akan ia katakan pada Fauzan. Sebenarnya, ia hanya ingin bertemu dengan Fauzan. Ia hanya merindukan Fauzan saja. Tentu saja, ia merasa malu jika mengatakannya langsung begitu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください