webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 都市
レビュー数が足りません
372 Chs

394. Make Up Dicky and Mika

"Sebenarnya, ide untuk mengantar pizza itu bukan dariku," kata Dicky pada Mika.

Mika menoleh ke arah Dicky. Ia merasa heran dengan ungkapan Dicky tersebut. Mika mengernyit wajahnya mendengar kalimat Dicky itu.

"Apa?"

"Tadi, aku memang berniat ke kosanmu untuk bertemu denganmu. Tapi, begitu aku sampai di depan kos, aku melihat ada pengantar pizza yang membacakan pesanannya atas namamu," jelas Dicky. Membuat Mika terdiam mendengarnya dengan penasaran.

"Lalu Fauzan dengan segera mengatakan jika agar aku yang mengantarkan pizza-nya, dengan alasan supaya kamu terkejut," tambah Dicky lagi. "Jadi, maafkan aku yang bahkan tidak bisa memikirkan hal yang bisa membuatmu terkesan seperti itu," kata Dicky dengan raut wajah yang menyesal. Mika masih hanya terdiam mendengarkannya.

"Tapi, aku memang bersungguh-sungguh untuk datang ke kosmu untuk menemuimu," kata Dicky lagi. Ia kemudian menoleh ke arah Mika dengan memasang waja serius kembali.