webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 都市
レビュー数が足りません
372 Chs

314. Pretending Didn't Know

Fauzan masih tercekat dan terhenyak mendengar Nadia. Nadia baru saja memanggil Erick yang berjalan menjauh dari mereka. Di mana sebelumnya Erick sudah menawari Nadia untuk perangkat kerja bersama.

Erick yang tengah berjalan itu segera menghentikan langkahnya. Ia yang akan kembali ke kantor jadi berbalik ke arah Nadia. Ia melihat ke arah Nadia dengan melayangkan senyumnya.

"Nadia?" panggil Fauzan pada Nadia yang baru saja memangg Erixk. Nadia menoleh ke arah Fauzan.

"Ada apa?" tanya Nadia pada Fauzan.

"Kenapa apa kamu memanggil Erick?" tanya Fauzan lagi. Nadia tidak menjawab pada Fauzan. Ia masih hanya terdiam dengan pandangan ragu ke arah Fauzan.

"Nadia?" panggil Fauzan sekali lagi. Nadia menundukkan pandangannya dengan takut-takut. "Jangan bilang kalau kamu ingin berangkat bersama, Nadia?" tanya Fauzan lagi.

"Aku...,"

"Ada apa Nadia?" Belum sempat Nadia berbicara, Erick sudah sampai dan mengajaknya berbicara. Ia bertanya pada Nadia kenapa dia memanggilnya.