webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 都市
レビュー数が足りません
372 Chs

226. Bad Feeling

Fauzan menghentikan motornya. Tepat di depan kos Nadia. Saat itu, ia langsung mematikan mesin motornya. Lalu, Fauzan melepas helmnya.

Saat Fauzan melepas helmnya, ia melihat Nadia keluar dari kosnya. Fauzan sedikit terkejut melihat Nadia. Padahal, dia belum mengirim pesan pada Nadia, tapi Nadia sudah keluar dari kosnya.

Fauzan melihat ke arah Nadia. Nadia berjalan ke arahnya dengan tersenyum. Dilihatnya, Nadia sudah siap untuk pergi. Ia bahkan membawa sebuah helm.

"Nadia?" Fauzan melihat Nadia yang datang dengan heran. "Kamu, kenapa bisa tahu aku datang?" tanya Fauzan.

"Aku tadi menunggu di bawah. Begitu mendengar suara motor kamu berhenti, aku langsung pergi keluar," jawab Nadia. Fauzan mengkerutkan keningnya.

"Sejak kapan kamu menunggu di lantai bawah?" tanya Fauzan lagi.

"Sejak kamu bilang kamu keluar tadi," kata Nadia. Masih dengan wajah penuh senyum. Fauzan sedikit terkejut mendengarnya.

"Jadi, sejak tadi kamu menungguku?!" ulang Fauzan untuk memastikan.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください