webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 都市
レビュー数が足りません
372 Chs

209. Really Different

"Jadi, Erick yang sudah memberitahumu kalau Sherly sudah berbohong?!" tanya Nadia lagi.

"Bukan," jawab Fauzan dengan tersenyum sebentar. "Erick yang sudah mengatakan padaku kalau motor Sherly sebenarnya tidak apa-apa. Dia bertanya pada tulang bengkelnya waktu itu. Karena, motornya yang baru saja datang, langsung diperbaiki sedangkan motor Sherly yang sudah lama di sana, masih terus saja dibiarkan," jelas Fauzan. Nadia nampak mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar kalimat Fauzan itu. Nadia menganggukkan kepalanya dengan menautkan kedua alisnya. Seolah dia sedang berpikir keras. Fauzan bisa memperhatikannya.

"Memangnya kenapa Nadia?" tanya Fauzan pada Nadia.

"Karena, saat aku bertemu dengan Sherly di mini market waktu itu, dia juga bilang kalau dia memang bertemu Erick," kata Nadia. Fauzan juga menganggukkan kepalanya mendengar ungkapan Nadia.