webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 都市
レビュー数が足りません
372 Chs

195. Sherly's Trick

"Zan, apa aku bisa minta tolong?" kata Sherly pada Fauzan.

Fauzan yang tengah mengetikkan sebuah pesan melalui ponselnya itu, terhenti. Ia melihat ke arah Sherly yang mengajaknya berbicara. Fauzan melihat Sherly dengan wajah yang memelas.

"Ada apa, Sher?" tanya Fauzan.

"Aku, tidak tahu harus pulang dengan siapa?" ujar Sherly. "Angkutan umum di jam sekarang, sudah tidak ada lagi. Jadi, aku bingung mau minta tolong pada siapa selain padamu," kata Sherly. Fauzan memperhatikan Sherly.

"Apa yang sedang kamu bicarakan ini?!" ujar Fauzan dengan mengkerutkan keningnya. "Tentu saja aku akan mengantarmu. Seperti bicara dengan siapa?" ungkap Fauzan lagi.

Mendengar ungkapan Fauzan itu, Sherly tentu saja bisa tersenyum lebar sekali. Ternyata Fauzan masih sama seperti yang dulu. Masih suka menolong dan perhatian. Membuat Sherly kembali merasa percaya diri.

"Terima kasih," kata Sherly. Fauzan hanya mengangguk dan tersenyum menjawab Sherly.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください