webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 都市
レビュー数が足りません
372 Chs

122. Meet You, ia My Bussines

Fauzan membonceng Dicky. Ia mematikan motornya begitu ia sudah berada di depan kos Nadia. Dicky yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di sana, merasa aneh dan celingukan di sana.

"Ini di mana, Zan?" tanya Dicky pada Fauzan. Dicky yang akhirnya turun dari motor Fauzan. Setelah mematikan mesin motornya, Fauzan juga ikut turun dari motornya.

"Turunlah dulu. Ini tempat yang menarik," kata Fauzan. Mendengar kalimat Fauzan itu, Dicky merasa aneh. Dicky merasa bingung sambil masih celingukan. Dilihatnya sekitar, kalau di sana hanya sebuah gang sepi.

"Apanya yang menarik, Zan?" hanya Dicky pada Fauzan. Dicky melihat lagi dengan sekitar. Hanya gang sempit begini. Tau seperti ini, aku rebahan di tempat latihan saja," ungkap Dicky dengan nada kecewa.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください