webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 都市
レビュー数が足りません
372 Chs

121. Fauzan and Dicky was Show Up

"Jadi, sekarang apa yang sedang kamu rasakan, Mik?" tanya Nadia pada Mika.

Mereka berdua berada di dalam kamar Mika. Keduanya saling mengobrol santai karena sedang weekend dan tidak pulang ke rumah masing-masing. Di kosan juga, hanya ada beberapa gelintir orang saja.

"Aku, memikirkan dia," ungkap Mika dengan tersenyum-senyum sendiri. Nadia memperhatikannya dengan tersenyum geli.

"Memangnya, apa yang sedang terjadi di antara kalian waktu itu?" tanya Nadia lagi.

"Aku ingat, kamu dan Fauzan sedang keluar mencari minum kan. Jadi, aku berdua saja dengan dia. Dia, hanya mengajakku mengobrol sesuatu yang biasa. Karena, aku sedang memikirkan pacarku..." Mika terhenti sendiri ketika berbicara. Ia seolah salah dalam mengatakan sesuatu. Buru-buru Mika segera membenarkannya.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください