webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 都市
レビュー数が足りません
372 Chs

118. A Plan

Mika masih tercekat mendengar pertanyaan Nadia itu. Dia akui memang tadi dirinya keceplosan. Dan saat ini, Nadia masih melihat ke arahnya dengan sorotan mata yang tajam. Sedangkan Mika, hanya bisa mengerjap-kerjapkan kedua matanya.

"Aku..." Mika menghentikan sendiri kalimatnya begitu Nadia bertanya padanya. Rasanya, suaranya sangat susah sekali keluar dari tenggorokannya. Ia hanya masih tercekat dan tersedak sendiri.

"Apa?! Aku apa?!" Nadia yang tidak sabar.

"Aku rasa, judo menarik!" kata Mika yang mengganti ekspresi bingungnya menjadi senang. Nadia menyipitkan kedua matanya melihat ke arah Mika.

"Sudahlah, Mik. Sekarang, kebohonganmu itu, tidak akan bisa membuatku percaya padamu," kata Nadia. Mika masih diam dan tidak bisa menjawabnya. Mika perlahan ingin mengacuhkan Nadia dan mengalihkan pandangannya dari Nadia.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください