Tio kembali beraktifitas seperti hari kemarin, datang ke kantor disaat pagi, lalu menyelesaikan pekerjaan yang begitu menumpuk akibat tidak adanya pemimpin yang valid selama ini menyebabkan banyak proyek yang tertunda.
Karena ucapan Neta yang menyadarkannya, membuat Tio selalu bersemangat menyelesaikan pekerjaannya. Tidak ada yang ia pikirkan kecuali pekerjaan dan pekerjaan, sesekali Tio akan melamun mengingat Maura, namun kemudian ia kembali bekerja setelah ingatan tentang kata-kata Neta kembali berulang di kepalanya.
"Neta, ambilkan berkas proyek kita di negara A." Perintah Tio melalui sambungan intercom pada Neta.
"Baik Bos." Sahut neta yang langsung datang ke ruangan Tio untuk mengantarkan berkas yang diminta sang bos.
"Oya, Neta, saya minta laporan secepatnya dari bangian keuangan." Lagi, Tio memerintahkan pada Neta. Lalu Neta mengangguk.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください