webnovel

Kunci Tawar-menawar

編集者: Wave Literature

Bai Lu mengetahui watak Xiao Qi yang keras kepala. Kalau dia terus menahannya, Xiao Qi malah akan pergi dengan marah. Dia hanya bisa memilih untuk mengatakan idenya terlebih dahulu…

"Pada saat kejadian adu tembak malam itu, Lan Qianyu menjadi tameng peluru bagi Ye Yan. Tidak peduli dia sengaja atau tidak, intinya dia tetap telah menyelamatkan nyawanya. Tunanganmu tertembak karena menyelamatkan Ye Yan dan sekarang dia masih terbaring di rumah sakit sehingga pernikahan kalian pun menjadi tertunda. Ini adalah sebuah kebaikan yang sangat besar. Ye Yan adalah orang yang sangat terkenal di dunia bisnis, pasti dia tidak akan membiarkan budi sebesar ini tidak terbalas kan?"

Mata Xiao Qi langsung berbinar setelah mendengar perkataan Bai Lu itu. Sebenarnya dia sudah mengetahui sebelumnya tentang nama besar Ye Yan, dan demi mengambil hatinya, malam itu dia berinisiatif untuk memberikan ruangan VIP yang telah dipesannya itu kepada Ye Yan. Hanya saja Ye Yan sejak dulu adalah orang yang sombong dan tidak mudah didekati. Dan lagi Xiao Qi juga tahu diri, Grup Tianling adalah sebuah perusahaan besar yang terkenal secara internasional, mana mungkin dia akan memperhatikan keluarga Xiao yang biasa saja?

Tetapi setelah mendengar perkataan Bai Lu ini, dia merasa ada harapan.

…..

Xiao Qi segera menelepon sekretaris Ye Yan untuk membuat janji bertemu. Sekretaris itu memintanya untuk meninggalkan nama dan nomor yang bisa dihubungi dan mengatakan akan memberinya kabar sebentar lagi. Tidak disangka, lima menit kemudian dia menghubungi Xiao Qi dan berkata kalau siang ini mereka bisa bertemu di Caprice.

Xiao Qi sangat gembira. Sekarang sudah pukul sembilan pagi, kalau sekretaris itu membuat janji untuk bertemu dengannya di siang hari, berarti Ye Yan menghargainya.

"Bagaimana? Ideku ini lumayan juga kan?" Bai Lu menarik kerah baju Xiao Qi dan membawanya ke dalam pelukannya. "Percayalah kepadaku, asal nanti siang kamu melakukannya dengan baik, Ye Yan pasti akan menyuntikkan modal kepadamu…"

"Semoga begitu." Suasana hati Xiao Qi perlahan membaik dan tidak menolak Bai Lu. Dia mengikuti gerakan tangan Bai Lu dan menindih tubuhnya. Bai Lu menciumnya dengan penuh gairah, Xiao Qi pun membalasnya…

**

Ye Yan bahkan tidak memeriksa data tentang Xiao Qi sama sekali. Pada saat sekretarisnya melaporkan permintaan janji pertemuan dari Xiao Qi tadi, kalau bukan karena Zhao Jun yang menyela dan mengatakan bahwa dia adalah tunangan Lan Qianyu, Ye Yan sama sekali tidak akan memedulikan orang kecil sepertinya.

Zhao Jun bertanya, "Di saat seperti ini Xiao Qi ingin mengajak anda bertemu, mungkinkah dia ingin memanfaatkan peristiwa tertembaknya pacarnya karena anda itu untuk meminta anda menyuntikkan modal ke perusahaan keluarga Xiao?"

"Tentu saja." Bibir Ye Yan terangkat membentuk cibiran, "Benar-benar bukan laki-laki."

Ye Yan menghubungi sebuah nomor. Awalnya dari ujung sebelah telepon terdengar suara erangan seorang wanita yang diikuti dengan suara nafas terengah-engah. Kemudian terdengar lagi sebuah suara rendah dan serak seorang pria, "Ada apa?"

"Apa kamu bisa mati kalau sehari saja tidak main perempuan?" Ekspresi jijik memenuhi wajah Ye Yan, dia seperti sedang melihat sebuah benda kotor.

"Aku tidak seperti kamu, begitu setia dan hanya menunggu seorang perempuan saja…" Pria itu berbicara sambil terengah-engah, benar-benar tidak nyaman mendengar suaranya itu.

"Menjijikkan sekali." Ye Yan mengerutkan keningnya, "Kalau sudah selesai telepon aku kembali."

"Katakan saja langsung." Suara-suara aneh di dalam telepon pun berhenti.

"Kakak tirimu yang beda ibu itu sudah datang mencariku, dia benar-benar payah. Tidak disangka dia akan menggunakan tunangannya sendiri sebagai kunci tawar-menawar untuk mengambil keuntungan. Sampah seperti ini benar-benar tidak selevel denganmu."

"Tentu saja, anak haram yang lahir dari perselingkuhan mana bisa dibandingkan denganku?" Ada kebencian di balik nada suaranya yang dingin dan arogan itu, "Jangan lupa janjimu kepadaku, tidak peduli bagaimana orang dari perusahaan keluarga Xiao memohon kepadamu, jangan pernah memberikan suntikan modal kepadanya. Kalau tidak, semua usahaku akan terbuang sia-sia…"

"Mana mungkin aku memberikan modal untuk perusahaan busuk seperti itu? Tapi mereka sudah hampir bangkrut, untuk apa kamu memperjuangkannya?"