webnovel

7

Apa dia sedang mempermainkanku ?

Lalu kalau dia tak pernah bertemuku di sini, siapa yang aku temui kemarin di sini ? Aku yakin aku tak salah orang, apa ada orang yang mirip dengannya ? Aishh lalu kemarin siapa yang mengataiku kalau bukan dia ??

Aku mengacak rambutku sendiri karena merasa bingung. Dengan menghentakkan kaki aku mulai meninggalkan toilet itu, namun sebelum benar-benar aku keluar dari toilet, aku menghentikan langkahku karena merasa hidungku mengeluarkan darah. Kali ini aku tak mau melihat ke belakang atau ke manapun, sekarang aku hanya berlari meninggalkan toilet ini.

Keesokan harinya seperti biasa aku bersekolah, dengan masih disambut dengan tatapan aneh dari banyak orang, sampai mendengar ocehan-ocehan tak penting mereka, namun aku mengabaikannya.

Sebelum bel masuk aku memutuskan untuk duduk-duduk sendiri dahulu di depan kelas, daripada aku harus mendengar ocehan teman-teman kelasku yang senang sekali bergosip itu.

"Aku mau mengantarmu kalau kau mau pergi ke toilet bawah"

"Aku sudah tak tahan kalau harus ke bawah, ayo cepatlah kau kenapa sih?"

"Yak !! Lebih baik kau sendiri saja, aku tak mau pergi ke toilet lantai ini, aku mendengar di sana ada penunggunya"

"Kau ini bicara apa, jangan menjadi penakut seperti itu, ayoolah cepat"

"Kalau kau tidak penakut, kenapa harus aku antar ?"

"Aish kau benar-benar, awas saja kau aku tak akan memberikanmu contekan lagi"

"Ah cepat pergi aku menunggumu di sini saja"

Saat aku sedang duduk di sini, penglihatanku terganggu saat ada dua orang yang entah dari kelas mana berdebat hanya karena toilet, ckk sangat tak penting.

"Hmm aku hitung tak lama lagi dia akan berlari"

Tiba-tiba aku mendengar satu orang dari mereka yang sedang menunggu di dekatku berbicara seperti itu. Aku tak mengerti apa maksudnya, namun beberapa saat kemudian, satu orang dari mereka yang tadi pergi ke toilet, berlari sangat kencang menuju temannya yang sedang menunggunya. Dengan nafas tersengal dia terlihat sangat ketakutan.

"Hahahaha apa aku bilang, kau berlari karena melihat sesuatu kan ?"

"I-iya .. aku melihat pria yang wajahnya pucat sekali dan dari mulutnya seperti mengeluarkan sesuatu !!"

"Kau ini tak bisa aku beritahu, toilet lantai ini memang jarang sekali dipakai, kecuali anak-anak baru seperti kita yang belum tahu apa-apa, mungkin masih mau masuk ke sana karena belum tahu"

"Dan ini yang terakhir kali !! Aku tak mau lagi ke sana !!!!"

Aku terus mendengar percakapan mereka, dan sekarang aku baru tahu kalau ternyata toilet lantai ini jarang dipakai. Pantas selalu sepi, sudah dua kali aku ke toilet itu aku hanya bertemu orang aneh itu saja, dan tunggu .. di dua pertemuan itu pun terdapat kejanggalan. Orang itu mengaku bahwa dia baru bertemu denganku sekali saja di toilet itu.

Hmm perasaanku mengatakan bahwa aku akan menghadapi sesuatu lagi. Tak lama aku bergegas ke dalam kelas, dan bel masuk pun berbunyi, jam pelajaran pertama di mulai, kami sedang mendengarkan guru yang sedang berada di depan, dan saat kami sedang melakukan belajar mengajar, salah satu dari temanku ada yang meminta izin untuk ke toilet sebentar. Guru pun mengizinkan, namun guru itu berkata agar temanku itu tidak sendirian bila akan menggunakan toilet lantai ini. Temanku lalu mengajak temanku yang lain untuk menemaninya.

Aku rasa aku bisa mengerti mengapa guruku menyarankan agar muridnya tidak pergi ke toilet lantai ini sendirian, mungkin itu karena hal yang tadi aku dengar.

Guru pun melanjutkan kegiatan mengajarnya, namun beberapa menit kemudian salah satu temanku tadi berlari dengan nafas tersengal memasuki kelas membuat kami yang berada di kelas terkejut.

"Ada apa ?? Mana temanmu ??" Tanya guruku

"Di-dia .. dia ke-kerasukan" Jawab temanku sambil menunjuk-nunjuk jari telunjuknya ke arah luar

Guruku pun keluar dan sepertinya dia memanggil guru lainnya, suasana kelas pun menjadi ricuh. Tak sedikit teman-teman kelasku yang keluar kelas untuk melihat apa yang terjadi di dalam toilet.

Namun aku hanya berdiam diri saja, walau jujur hatiku berkata aku harus melihatnya. Aku hanya melamun beberapa saat, sampai ada tangan yang menepuk bahuku.

"Apa kau tak mau melihatnya ? Siapa tahu kau bisa menolong teman kita" Tiba-tiba Yeri menepuk bahuku dan berbicara seperti itu

Aku tak merespon perkataannya, aku hanya berdiri diam sejenak lalu akhirnya aku memutuskan untuk melihat keadaan di sana.

Teriakan yang mengerikan sudah terdengar walau aku belum sampai di sana. Banyak murid-murid yang berlari mungkin karena ketakutan melihatnya. Setelah aku sampai di toilet itu, di sana hanya terlihat ada tiga sampai empat guru saja dengan beberapa murid pria yang membantu memegangi tubuh temanku itu. Dia saat ini sedang meracau, namun ada yang aneh disini, suara yang dia keluarkan adalah suara pria, sedangkan temanku adalah perempuan, dan saat aku menatap wajahnya, dengan mengerikan dia menatap tajam ke arahku lalu dia melepaskan bahkan mendorong para pria yang sedang memegangnya. Dia berlari ke arahku dan menyudutkanku ke tembok toilet. Aku tak bisa berontak karena tubuhku terasa sangat kaku tak bisa bergerak, lalu pandanganku kembali seperti dulu saat Wendy menghampiriku. Aku merasakan kegelapan dalam pandanganku, dan saat pandanganku kembali terang, aku seperti berada di dalam rumah. Kenapa bisa aku berada di sini ? Apa kejadian Wendy dulu terjadi lagi ? Maksudku .. apa aku sedang berada di dalam masa lalu seseorang lagi ?

Lalu tiba-tiba ada seorang pria yang turun dari tangga rumah dengan terburu-buru, namun di belakang pria itu ada dua orang yang mengikutinya, sepertinya mereka orang tua dari pria itu. Mereka memanggil terus pria itu dengan ibunya yang menangis dan ayahnya terlihat emosi sambil mengikuti anaknya.

"Daniel !! Daniel kembali kau !!" Ayahnya terus memanggil pria itu.

Sampai saat Daniel akan membuka pintu rumah, ayahnya menarik bahunya kasar lalu menamparnya.

"Mau jadi apa kau ini hah ?? Orangtuamu tidak mendidikmu seperti ini !! Kenapa bisa-bisanya kau bergaul di lingkungan yang salah ?? Dari mana kau sampai bisa terjebak di dunia itu !!!" Ucap ayahnya yang emosinya semakin meluap.

Daniel tak menjawab apapun ucapan ayahnya, dia hanya menyentuh pipi bekas tamparan ayahnya lalu membuka pintu dan keluar.

"Tak akan pernah ku maafkan kau Daniel !! Aku tak akan mengakui kau sebagai anakku lagi jika kau masih saja berada di dunia seperti itu !!" ucap ayahnya yang berdiri di teras rumah sambil melihat anaknya pergi.

Sekarang ibunya terlihat menangis semakin keras saat melihat anaknya pergi begitu saja dengan motor sportnya.

Aku sangat merasakan ketegangan di sini, lalu saat aku akan menghampiri mereka lebih dekat, pandanganku kembali gelap dan kembali badanku terasa kaku, dan sesaat setelahnya mataku kembali lagi bisa melihat, dan sekarang .. aku sedang berada di toilet yang aku yakini ini adalah toilet itu, yang menurut cerita, toilet ini adalah toilet yang berpenghuni. Hmm apa aku sudah kembali ke duniaku ? Namun aku tak melihat ada orang-orang yang tadi bersamaku di sini, aku tak melihat guru ataupun temanku.

Aku berdiri dan memperhatikan sekitar, lalu aku melihat seorang pria masuk ke dalam toilet ini. Aku terkejut bagaimana bisa pria masuk ke dalam toilet wanita, namun pertanyaanku langsung terjawab saat melihat tulisan bahwa toilet ini adalah toilet umum untuk pria dan wanita, padahal seingatku toilet di sebelah sini adalah toilet wanita. Lalu saat aku memperhatikan wajah pria itu, sepertinya aku mengenalinya, dia Daniel .. Dari sana aku mulai paham, sekarang aku masih berada di dunia masa lalu, dan di toilet ini aku melihat Daniel. Apa ini artinya .. hantu pria di toilet ini adalah Daniel ?

Aku memperhatikan gerak geriknya. Dia sedang mengeluarkan sebuah plastik kecil yang berisi serbuk, aku mendekatinya untuk melihat serbuk apa itu ? Lalu saat dia membuka plastik itu dia buru-buru menghisap serbuk itu bahkan sampai memakannya seperti orang kelaparan.

Lalu aku berpikir apa jangan-jangan serbuk itu adalah obat terlarang ? Setelah dia menghisap habis serbuk itu, dia seperti melemah, karena saat ini dia terkulai lemas di lantai, dan aku terkejut saat dia seketika mengalami kejang-kejang. Aku ingin meminta tolong namun aku yakin di sini tidak akan ada orang yang bisa mendengar atau melihatku, tubuhnya terus mengejang lalu tak lama kemudian mulutnya mengeluarkan busa. Matanya melotot dengan tubuh yang masih mengejang, sepertinya hanya kurang dari satu menit saja, tubuhnya mulai berhenti mengejang namun matanya masih melotot tanpa berkedip. Ya Tuhan .. apa dia sudah mati ???