webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · SF
レビュー数が足りません
314 Chs

Melarikan Diri

Sementara itu, Aldi dan Dharma sama berjibaku membalas tembakan-tembakan dari ketiga probe penghancur dan tambahan dua pesawat pemburu yang juga melepaskan tembakan-tembakan yang lebih ganas lagi ke kapal SC-45.

Dan Hyker, mati-matian mengendalikan arah dan laju pesawat mereka. Sesekali pria tersebut memaki panjang pendek saat satu-dua tembakan dari pihak musuh mengenai beberapa titik di badan pesawat mereka.

"Tembak terus!" teriak sang kapten.

"Ketahan perisai pesawat, delapan puluh lima persen."

Dan suara Aios barusan itu bukanlah hal yang menyenangkan bagi semua orang. Dentuman-dentuman yang tercipta mampu membuat pesawat SC-45 bergetar hebat. Setiap getaran yang terasa hingga ke bagian dalam pesawat, selalu saja dibarengi dengan suara-suara jerit ketakutan, terutama bagi Ely, Miska, Luka, dan Xian yang masih kecil.

"Quinn!" panggil Hyker pada gadis yang sibuk di samping kanan Aldi. "Naikkan kecepatan pesawat, aku mau kapal ini memasuki kecepatan hipersonik."

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください