Harry gelisah dan berguling sepanjang malam, tak mampu menemukan sedikitpun ketenangan. Pikirannya bagai badai yang tak henti-hentinya, memunculkan pikiran tentang Jade dan keadaan hubungan mereka.
Setiap kali dia menutup mata, wajahnya terbayang, pipinya yang basah oleh air mata, dan matanya yang penuh dengan rasa sakit, dan rasa bersalah menggigit-gigit dia, membuatnya mustahil untuk tidur.
Dia masih merasa bersalah telah memperlakukannya seperti itu meskipun dia tahu dan percaya dalam hati bahwa dia telah mengambil keputusan terbaik bagi mereka berdua sebagai individu dan untuk hubungan mereka.
Akhirnya dia menyerah untuk mencoba beristirahat dan berbaring telentang, menatap langit-langit. Kamar gelap, kecuali cahaya redup dari jam digital di meja samping tempat tidur.
Sudah lewat dari fajar, dan dia tahu dia harus segera berhadapan dengan Jade, karena mereka perlu berpergian bersama kembali.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください