Rebekah memiliki senyum puas di wajahnya saat dia berbaring telanjang di pelukan Adam, "Aku merindukanmu sangat-sangat sehingga sejak kemarin aku tidak bisa berkonsentrasi di pekerjaan. Aku hanya terus memikirkan pertemuan kita," katanya sambil mencium bahunya.
Rebekah tersenyum, "Aku harap kamu tidak membuat kesalahan karena terlalu terganggu," dia memberi nasihat.
"Tak akan. Sudah bertahun-tahun kita berhasil merahasiakan perselingkuhan kita. Aku takkan mengacaukannya," janjinya, dan Rebekah menghela napas puas.
"Bisakah kita tambah hari pertemuan kita? Melihatmu dua kali seminggu rasanya kurang," keluh Adam setelah beberapa waktu, dan Rebekah duduk tegak sambil menatapnya dengan tidak setuju.
"Kamu harus puas dengan itu, atau kita akhiri saja hubungan ini," Rebekah mengancam.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください