Dila dan Rio mencoba untuk mengalihkan pembicaraan terlebih dulu, setidaknya sampai Messi bisa mengendalikan rasa paniknya. Mereka juga memesan minuman dan cemilan favorit, supaya perbincangan lebih rileks dan santai. Sejak Messi membuka cafe, suasana berkumpul dan berbincang bersama jadi terbatas karena kesibukan masing-masing.
Dila juga sedang membuka usaha barunya di bidang butik fashion, sedangkan Rio mulai menekuni bidang pertanian, ia sedang bereksperimen membuat pupuk tanaman.
"Messi kamu udah lebih baik sekarang?" tanya Dila tersenyum lembut.
"Ya, sudah mendingan. Terimakasih Dila"
Dila mengangguk, entah kenapa akhir-akhir ini Messi memang menjadi orang yang agak panikan, dan gampang marah. Dila berfikir mungkin Messi terlalu lelah bekerja di cafe, sehingga sahabatnya berubah menjadi sangat sensitif.
"Baiklah kau bisa menceritakannya sekarang" sahut Rio sambil menikmati cemilannya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください