Messi melempar pandangannya pada Kalima, tapi sepertinya Kalima juga tidak mengerti dengan tingkah Kirana. Kalima sangat senang dengan kehadiran Messi, apalagi Messi telah berhasil mengobati Sundari dan Kalima harap dia juga bisa mengobati Kirana.
"Ada apa Kirana? Biar aku melihat kondisimu"
"Tidak perlu Messi, penyakitku sangat menjijikkan. Aku takut kau akan mual nantinya" jawab Kirana menyembunyikan wajahnya dibalik punggungnya.
"Tapi Kirana..."
"Sudah aku bilang tidak perlu! Aku tidak mau kau jijik kemudian menghinaku nantinya!" bentak Kirana berbalik menatap Messi tajam.
Messi sangat tersentak saat Kirana berbicara dengan nada tinggi, apalagi ketika melihat tatapannya. Mata Kirana menunjukkan betapa dalamnya trauma yang dirasakan, sedih, marah, juga ada putus asa. Messi sama sekali tidak tersinggung, justru malah prihatin. Pasti sudah banyak penderitaan dan kesulitan yang Kirana lalui selama berada di Negaran.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください