webnovel

Percayalah, Aku Bisa Melindungimu

編集者: Wave Literature

Di tengah malam yang pekat, panggilan telepon dari Tang Si seperti Budha yang menyelamatkan hidup seseorang.

Kata-kata pria itu mendadak terhenti.

Panggilan di telepon terasa hening sejenak selama dua detik.

Song Yi mendengar tawa pria serta suara hembusan napas pria dari ujung sana. Resonansi suara yang dipancarkan melalui mikrofon terasa sangat panas.

"Maksudku adalah kau berbaring telanjang di atas anatomi forensik."

"Nona Song, bagaimana menurutmu?"

Sekarang bukan saat yang tepat untuk menggoda. Song Yi menghela napas panjang, "Kenapa kau berkata begitu?"

Song Yi akhirnya menyadari ada sesuatu yang aneh di rumahnya.

Song Yi juga tahu jelas bahwa Tang Si tahu apa yang sedang terjadi. Song Yi tidak sabar untuk mengetahui apa masalahnya.

Setelah dipikir-pikir, tak heran jika Tang Si melepaskan Song Yi dan membiarkan gadis itu pulang. Mungkin semua ini adalah rencananya.

"Sekarang kau tak perlu tahu jawabannya." Di telepon, suara Tang Si terdengar sangat rendah, seolah dia mabuk karena alkohol. 

Mungkin karena pengaruh ponsel atau mungkin karena Tang Si tidak tidur saat tengah malam, suara dan kata-kata Song Yi terdengar seperti orang bodoh.

"Kenapa aku harus mempercayaimu?"

"Jika kau tidak ingin berbaring di atas meja operasi dan diawasi para pria, kau hanya bisa percaya padaku. Kau tak punya pilihan lain."

Sebelum Song Yi sempat menyelesaikan kalimatnya, Tang Si menyelanya lebih dulu.

Song Yi terdiam. Untuk sesaat, dia merasa sangat ketakutan. Apakah hanya dalam hitungan hari saja, pria ini sudah menemukan sifat dan karakternya?

Sepertinya Tang Si bisa menebak dengan tepat apa yang sedang dipikirkan Song Yi.

Bibir merah Song Yi bergerak. Sinar matanya yang cerah menatap ke arah seberang ruang tamu. Saat itu adalah malam hujan yang gelap dan hujan turun dengan derasnya.

Song Yi tak tahu di mana Tang Si berada dan posisinya.

"Tidak akan. Bukankah kau meneleponku untuk menyelamatkanku?" Tanya Song Yi.

"Song Yi, aku bisa memberitahumu bahwa di rumah Wu Wang ada dua DNA. Yang satu adalah DNA-mu, sedangkan satu lagi adalah DNA sahabatmu, Mu Wanxue. Saat ini, Mu Wanxue adalah tersangkanya."

Nada suara Tang Si terdengar tenang dan rendah, "Jika kau melakukan sesuatu yang mengerikan malam ini, kau akan kutangkap sebagai kaki tangan."

Saat Song Yi mendengarkan ini, otaknya seolah tak bisa berpikir selama beberapa saat. Saat ini, dia seperti tenggelam ke dalam air dan tidak ada dukungan dari siapa pun.

Dia tidak punya cara untuk memihak siapa yang bisa dipercayainya.

Di satu sisi adalah sahabatnya, sedangkan sisi yang lain adalah polisi.

"Xiao Yi, kau tidak tidur?" Kali ini, suara Mu Wanxue terdengar dari kamar tidur.

Dalam sekejap saja, napas Song Yi menjadi tak beraturan.

Seutas tali seolah menarik jantung Song Yi dengan kuat, sehingga jantungnya seolah bisa berhenti berdetak kapan saja

Seumur hidupnya, Song Yi tidak pernah merasakan kejadian semenyeramkan ini di rumahnya sendiri.

Namun, mungkin saja Tang Si sedang memata-matai seseorang saat tengah malam.

"Tidurlah," suara Tang Si kembali terdengar. Dia berkata perlahan, "Percayalah padaku, aku bisa melindungimu."

Song Yi mendengar suara Tang Si yang rendah melalui sambungan telepon dan masuk ke gendang telinganya. Nada bicaranya seolah seperti bicara langsung di hadapannya, begitu jelas, tenang, dan kuat, memberikan Song Yi keyakinan.

Kekuatan cara bicaranya sulit dijelaskan dan membuat orang yang mendengarnya menurut tanpa syarat.

Ini mungkin pesona Tang Si. Itulah yang dipikirkan Song Yi.

Dalam sekejap saja, rasa aman menyebar di tiap lapis tubuh Song Yi. Seluruh tubuhnya seolah diselimuti perasaan ini.

"Baiklah."

Song Yi tahu bahwa perlindungan semacam ini adalah tanggung jawab polisi kepada rakyat serta tanggung jawab profesional Tang Si.

Setelah menutup telepon dan kembali ke kamar, Mu Wanxue langsung bertanya, "Siapa yang meneleponmu?"

Song Yi tersenyum lembut dan naik ke atas tempat tidur. Dia menarik selimutnya dan meletakkan ponselnya di bawah bantal.

Dia menjawab pertanyaan Mu Wanxue dengan suara lembut, "Ponselku terjatuh dua hari lalu. Aku belum sempat memilih ponsel yang bagus saat bepergian dan aku belum menghubungi pihak kantor. Urusannya jauh lebih banyak."

Mu Wanxue mengangguk dan tiba-tiba memanggil namanya, "Xiao Yi."

"Ya?"

Mu Wanxue saat ini berbaring. Dengan lembut, dia memegang tangan Song Yi dan bertanya, "Bagaimana jika malam ini kita melakukan sesuatu yang seru, hm?"

Mu Wanxue bertanya sambil setengah bercanda.